 |
| Bupati Anambas, Aneng |
Proses pembayaran kepada pihak ketiga hingga kini masih berjalan. Pada Juli lalu, sisa utang Pemkab tinggal Rp20 miliar dari total awal Rp95 miliar.
Bupati Aneng menegaskan, beban utang tersebut merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya. Ia berkomitmen melunasinya agar keuangan daerah kembali stabil.
“Alhamdulillah bulan depan, hutang-hutang kita lunas. Dari awal menjabat sampai sekarang, kami fokus bayar hutang,” kata Aneng, Rabu (24/9).
Menurutnya, utang sangat memberatkan jalannya pemerintahan. Bahkan, sejumlah tunjangan pegawai sempat dipotong atau ditunda demi memastikan kewajiban tetap terbayar.
“Kita dapat merasakan dampaknya, tapi saya sudah bilang dari awal sama teman-teman bahwa tahun ini kita ikat pinggang dulu agar tahun depan bisa bernafas lega. Alhamdulillah mereka paham,” tegasnya.
Meski berat, langkah itu ditempuh demi menjaga nama baik Pemkab sekaligus meringankan beban masyarakat. Aneng menyebut penyelesaian utang adalah tanggung jawab moral.
Politisi Demokrat ini optimistis keuangan daerah akan stabil pada 2026. Ia menyebut dukungan APBN akan memperkuat pembangunan di Anambas.
“Saya sering keluar (Anambas) bukan jalan-jalan, tapi mencari duit. Alhamdulillah pelan-pelan ada hasilnya. Tahun depan beberapa item pembangunan di tempat kita bersumber dari APBN,” ujar Aneng.
Setelah tuntas membayar utang, Pemkab akan mengalihkan fokus sepenuhnya untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Aneng juga mengajak masyarakat agar mendukung jalannya pemerintahan. “Utang selesai, waktunya kita kerja lebih keras untuk Anambas yang lebih maju,” pungkasnya.
Ia menegaskan tidak akan mengulangi kesalahan pemimpin terdahulu. “Saya pastikan tidak akan meninggalkan utang untuk generasi berikutnya. Kita harus membangun dengan tanggung jawab,” tegas Aneng.
Yuni S
Posting Komentar