BATAM |
KEJORANEWS.COM : Pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 tercatat sebesar
4,75 persen. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam.Wali Kota Batam, HM. rudi saat Tinjau Proyek Pembangunan di lapangan-
Ekonomi Batam
mengalami perbaikan jika dibandingkan tahun 2020 lalu yang tercatat minus 2,55
persen, disebabkan dampak pandemi Covid-19.
Kepala BPS Kota
Batam Rahmad Iswanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Batam tahun 2021 juga lebih
baik jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan
nasional.
Di mana pertumbuhan
ekonomi Kepri tahun 2021 tercatat sebesar 3,43 persen. Sedangkan nasional
sebesar tercatat sebesar 3,69 persen.
"Jika
dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, pertumbuhan ekonomi Kota Batam juga
jauh lebih baik," kata Rahmad, Rabu (2/3/2022).
Karimun misalnya,
pertumbuhan ekonominya sebesar 2,37 persen, Bintan 0,23 persen, Natuna 0,02
persen, Lingga 1,95 persen, Anambas 2,75 persen dan Tanjungpinang 0,59
persen.
Menurut Rahmad,
selama satu dekade terakhir struktur perekonomian Batam ditopang sektor
industri pengolahan.
Baik itu yang
bersumber dari perusahaan-perusahaan industri besar dan sedang, maupun yang
bersumber dari industri mikro dan kecil.
"Meskipun
memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kota Batam pertumbuhan
sektor industri pengolahan cenderung fluktuatif pada tahun 2021," katanya.
Rahmad menjelaskan
industri pengolahan berhasil tumbuh 5,3
persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa perusahaan 9,7 persen,
serta informasi dan komunikasi 9 persen.
Perekonomian Kota
Batam yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku mencapai Rp172 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
mencapai Rp 111 triliun.
Sebagai rincian,
ekspor meningkat sebesar 10,85 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi pada
kuartal sebelumnya.
Kenaikan terutama
terjadi pada pertambangan dan penggalian 7,89 persen, pengadaan listrik dan gas
3,43 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 3,22
persen.
Kemudian,
konstruksi 6,70 persen, pedagang besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
2,41 persen, jasa keuangan dan asuransi 0,29 persen, real estate 3,91 persen,
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 1,42 persen.
Selain itu, ada
beberapa lapangan usaha catat pertumbuhan antara lain lapangan usaha informasi
dan komunikasi sebesar 10,39 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial
sebesar 7,65 persen.
Lebih lanjut,
Rahmad menjelaskan bahwa pertumbuhan PDRB berdasarkan lapangan usaha yang minus
secara year on year antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan minus 0,33
persen.
Kemudian,
transportasi dan pergudangan minus 10,48 persen, penyediaan akomodasi dan makan
minum minus 6,44 persen, jasa pendidikan minus 4,08 persen dan jasa lainnya
minus 6,06 persen
"Kota Batam
memberikan kontribusi sebesar 63,97 persen terhadap PDRB Kepulauan Riau",
ujarnya.
Seperti diketahui,
Pemko Batam di bawah kepemimpinan Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali
Kota Batam, Amsakar Achmad terus melakukan pembangunan Batam sebagai kota yang
modern.
Salah satunya
adalah pembangunan infrastruktur jalan. Tidak hanya di titik-titik jalan utama
Kota Batam saja, tapi juga jalan-jalan pemukiman warga.
Hal itu dilakukan
tidak lain adalah bertujuan mendorong terjadinya peningkatan produktivitas bagi
faktor-faktor produksi, memperbaiki dan menaikkan taraf hidup, kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat Kota Batam.
Muhammad Rudi yang
juga Sebagai Kepala BP Batam terus membangun proyek-proyek utama lainnya yang
akan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
Adapun beberapa
proyek strategis di antaranya seperti pengembangan Bandara Hang Nadim Batam,
Pelabuhan Batuampar dan pengembangan KEK Kesehatan Sekupang.
Diskominfo
Posting Komentar