PASURUAN | KEJORANEWS.COM: Akhir Desember, ibu mendapat tempat tersendiri untuk diperlakukan istimewa, tidak sekadar perayaan biasa, peringatan Hari Ibu 2025 di Kabupaten Pasuruan berubah menjadi momentum aksi nyata bagi lingkungan. Di Auditorium Mpu Sendok, ratusan perempuan dari Tim Penggerak PKK Kecamatan Bangil berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Pengurangan Sampah dari Sumbernya, sebuah program strategis yang digagas untuk menjawab tantangan serius sampah rumah tangga yang terus meningkat.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan TP PKK sebagai respon atas kondisi “darurat sampah” yang dihadapi di wilayah Bangil — di mana produksi sampah harian mencapai lebih dari 59 ton. Infrastruktur pengolahan yang tersedia, termasuk sejumlah TPS3R, masih belum mampu menampung seluruh volume limbah yang dihasilkan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Dr. Mohammad Nur Cholis, menekankan bahwa masalah sampah tidak bisa ditangani hanya dengan pendekatan teknis semata — tetapi perlu gerakan kolektif yang dimulai dari rumah tangga. “Pelibatan ibu-ibu PKK diharapkan mampu menjadi ujung tombak perubahan perilaku di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik nyata tentang prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Para peserta diajak langsung mempelajari teknik memilah sampah sejak dari rumah, cara membuat kompos organik, hingga trik memanfaatkan sampah menjadi produk bernilai ekonomi melalui pengelolaan bank sampah setempat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, drg. Merita Rusdi Sutejo, menyampaikan bahwa peran perempuan di lingkungan keluarga dan masyarakat sangat strategis. “Melalui pelatihan ini kami mencetak agent of change — ibu-ibu yang mampu mendorong lingkungan sekitarnya untuk mengurangi sampah rumah tangga secara signifikan,” tegasnya.
Momentum Hari Ibu dipilih bukan tanpa alasan. Menurut penyelenggara, tanggal ini menjadi simbol pemberdayaan perempuan sekaligus pintu masuk memperkuat kesadaran kolektif tentang perlunya perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Dengan pengelolaan sampah yang lebih baik sejak dari sumbernya, Kabupaten Pasuruan berharap bisa mengurangi beban TPA serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan. Ans

Posting Komentar