Jaga Lereng Arjuno–Welirang dengan Program Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA) di Hutan Desa Dayurejo


Jaga Lereng Arjuno–Welirang dengan Program Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA) di Hutan Desa Dayurejo


PT Etika Dairies Luncurkan Program Konservasi Hutan dan Tangkapan Air di Dayurejo

PASURUAN | KEJORANEWS.COM: Komitmen menjaga kelestarian lingkungan terus diperkuat di Kabupaten Pasuruan. PT Etika Dairies Indonesia resmi meluncurkan Program Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA) di Hutan Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Rabu (18/12/2025). Program ini menjadi langkah strategis dalam rehabilitasi lahan kritis di lereng Pegunungan Arjuno–Welirang sekaligus menjaga keberlanjutan sumber mata air bagi masyarakat sekitar.

Program KHDTA digagas sebagai upaya pemulihan ekosistem hutan yang mengalami degradasi, peningkatan daya resap air, serta penguatan ekonomi masyarakat lokal melalui perbaikan vegetasi. Dalam pelaksanaannya, PT Etika Dairies Indonesia menggandeng Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Loka Jaya Binangun, dengan dukungan Cempaka Foundation dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan.

Peluncuran program ditandai dengan penyerahan simbolis 1.000 bibit pohon dari PT Etika Dairies Indonesia kepada LPHD Loka Jaya Binangun, dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis di lahan konservasi seluas 2 hektare. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya rehabilitasi lahan kritis yang akan berlangsung hingga Oktober 2026.

Direktur Cempaka Foundation, Sarifudin Lathif, menegaskan bahwa program ini tidak sekadar soal penanaman pohon.

“Program ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi tentang menanam harapan. Harapan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan manfaat dari hutan yang lestari, bagi generasi mendatang agar tetap memiliki sumber daya air yang terjaga, serta bagi bumi agar tetap hijau dan sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Nur Cholis, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang terbangun dalam program ini.

“Konservasi hutan dan daerah tangkapan air adalah prioritas kami. Menjaga hutan berarti menjaga kehidupan. Pemerintah daerah akan terus mendukung langkah kolaboratif seperti ini karena keberhasilan konservasi hanya bisa dicapai melalui kerja sama pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tegasnya.

Perwakilan PT Etika Dairies Indonesia menambahkan, keterlibatan perusahaan dalam program KHDTA merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan komitmen keberlanjutan.

“Kami percaya bahwa keberadaan perusahaan harus memberi manfaat tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk ikut menjaga hutan dan daerah tangkapan air di Pasuruan,” ujarnya.

Secara teknis, program KHDTA akan dilaksanakan oleh 10 petani hutan dari LPHD Loka Jaya Binangun. Target keberhasilan ditetapkan dengan tingkat hidup tanaman minimal 75 persen di akhir program. Monitoring dan evaluasi dilakukan dua kali, yakni pada bulan ke-2 dan ke-6 setelah penanaman.

Tak hanya berdampak ekologis, program ini juga membawa manfaat sosial-ekonomi. Sepuluh petani hutan yang terlibat memperoleh tambahan pendapatan sekaligus peningkatan keterampilan dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, hutan yang lestari diharapkan mampu menjaga ketersediaan air bersih, menekan risiko bencana ekologis, serta membuka peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Melalui Program KHDTA di Hutan Desa Dayurejo, PT Etika Dairies Indonesia menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan mendukung keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Program ini diharapkan menjadi model kolaborasi konservasi yang dapat direplikasi di wilayah lain, khususnya kawasan hutan dengan fungsi daerah tangkapan air yang vital. ANS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama