Wau.!! Menjelang Nataru 2022 Alun Alun Simpang Pematang Dipadati Pengunjung


Wau.!! Menjelang Nataru 2022 Alun Alun Simpang Pematang Dipadati Pengunjung

Suasana Taman Alun Alun Simpang Pematang.
MESUJI I KEJORANEWS.COM: Menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru(Nataru) 2022. Taman Alun-alun Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji dipadati pengunjung namun tanpa mematuhi Protokol Kesehatan(Prokes) bahkan para pedagangpun nampak tidak memakai masker, Rabu(22/12/2021) pukul 20:00 Wib.


Masyarakat yang datang mengunjungi taman Alun-alun Simpang Pematang dari berbagai Desa dan Kecamatan yang ada di Kabupaten Mesuji. Bukan hanya masyarakat setempat yang mengunjungi tempat tersebut, bahkan ada dari luar Propinsi seperti dari Sumatra Selatan Masyarakat OKI  tepatnya dari Desa Pematang Panggang ikut sempat mengunjungi tempat tersebut.


Indahnya taman Alun-alun Simpang Pematang hanya dapat dinikmati pada saat malam hari sehingga menarik perhatian para pengunjung sehingga lupa dengan peraturan pemerintah swtempat agar selalu mematuhi Prokes seperti memakai masker dan jaga jarak.


Terkait hal mcam itu, seharusnya pemerintah setempat ataupun pihak Polri dan TNI yang ada di Wilayah Kabupaten Mesuji menegur atau melarang para pengunjung yang tidak mematuhi Prokes. Karena takutnya lonjakan para pengunjuk makin tinggi dan pastilah bisa meningkatnya lonjakan virus Covid-19, ujar salah satu pengunjung yang enggan disebutkan namanya sebut saja Parno.


Pasalnya dunia taman Alun-alun merupakan salah satu kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Para pedagang yang berada di tempat Alun-alun ini harus menyadari kondisi saat ini masih mengkhawatirkan dan seharusnya kebijakan pemerintah didukung agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

 

"Seandainya saja taman Alun alun ini ditutup sementara jelang Nataru 2022 berarti sama saja salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mesuji. Karena kita harus menyadari pemutusan Covid-19 ini hanya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya. 

 

Bila Kebijakan penutupan itu terjadi tidak berarti menghentikan pengembangan objek taman Alun-alun. Pemkab Mesuji seharusnya menerapkan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE). Namun hal itu tidak cukup untuk memastikan tidak adanya penularan di taman tersebut. Parno mengatakan, program CHSE merupakan ketentuan mutlak yang harus dilakukan atau harus menjadi kebiasaan baru bagi pengelola taman Alun-alun Simpang Pematang.

 

"Namun yang diantisipasi adalah pengunjung dapat menjadi media penularan Covid-19. Sementara tugas utama Pemkab Mesuji untuk melindungi Masyarakatnya. Kalau disiplin protokol kesehatan itu kan waji dan mutlak yang harus diikuti para pengunjung maupun pedagang setempat. Serta itu sudah menjadi salah satu nilai jual dalam mempromosikan taman Alun-alun di Kabupaten Mesuji," terang Parno bersama rekanya ketika berada di tempat tersebut, Rabu(22/12/2021).


(Team)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama