Pemkab Fasilitasi PDAM untuk Pinjam Modal di Bank Riau


Pemkab Fasilitasi PDAM untuk Pinjam Modal di Bank Riau

Sekda Natuna, Wan Siswandi
NATUNA I KEJORANEWS.COM: Pemkab Natuna memfasilitasi Perusahaan Daerah Air Minum- PDAM Tirta Nusa yang ingin mengajukan pinjaman dana kepada perbankan. Dalam hal ini Pemkab menjembatani pertemuan menejemen PDAm dengan pihak Bank Riau Kepri Cabang Natuna.

Upaya memfasilitasi PDAM dengan Bank Riau Kepri tersebut dilakukan mengingat perusahaan daerah itu sedang sangat membutuhkan bantuan modal, sementara pemerintah Kabupaten Natuna sendiri saat ini, tengah mengalami keterbatasan anggaran sehingga tidak dapat memberi dukungan dana bagi PDAM.

Sekertaris Daerah (Sekda) Natuna Wan Siswandi saat ditemui diruang kerjanya Kamis (1/2/2018) pagi mengungkapkan, pihak Bank Kepri menyetujui PDAM mengajukan pinjaman asalkan nantinya pinjaman itu dipergunakan sesuai dengan keperuntukan.

“PDAM diminta untuk menyiapkan terlebih dahulu berkas- berkasnya, untuk pengajuan pinjaman. Sementara itu, pihak Bank intinya meskipun nanti tidak dapat menyetujui pinjaman sebesar yang diajukan oleh PDAM, namun diminta agar PDAM dapat menggunakan dana dengan sebaik- baiknya sesuai keperluan,” jelas Sekda Wan Siswandi, Kamis (1/2/2018).

PDAM Tirta Nusa Ranai, rencananya akan mengajukan pinjaman kepada Bank Riau sebesar Rp. 2 milyar. Pinjaman itu selain dialokasikan untuk membayar hutang kepada pihak penyedia bahan, juga keperluan lainnya seperti membeli meteran sambungan rumah (SR), alat tulis kantor dan hutang gaji karyawan.

Direktur PDAM Tirta Nusa Ranai, Hendro yang ditemui dikantornya dikawasan Batu Kapal Ranai, Kamis (2/1/2018) sore mengungkapkan, saat ini PDAM memiliki total hutang sebesar Rp. 1,3 milyar. 

Hutang tersebut menurut Hendro merupakan hutang lama semasa  Direktur PDAM masih dijabat Suparman, Spdi. Hutang terbesar adalah kepada penyedia barang, yang mencapai nilai Rp. 500 juta lebih. 

Selain itu, PDAM juga memiliki tanggung jawab untuk mengganti 2000 meteran SR dirumah pelanggan yang  telah rusak. 

“Kami mau adakan meter baru , kalau tidak diganti tidak akan ada penambahan pendapatan, karena dari situlah pemasukan PDAM setiap bulannya, melalui meteran akan diketahui seberapa banyak pemakaian oleh pelanggan,” ungkap Hendro.

Hendro mengaku paham bahwa tidak mungkin   pengajuan sebesar Rp. 2 milyar akan direalisasikan sepenuhnya oleh pihak Bank. Namun ia berharap setidaknya dapat disetujui diatas Rp. 1 milyar.

Sementara itu bila dilihat dari pemasukan PDAm setiap bulannya yang mencapai Rp. 400 juta per bulan, Direktur PDAM ini juga optimis bahwa pihaknya akan mampu mengenmbalikan ansuran pinjaman Bank.

“Asalkan kita dapat membayar hutang terlebih dahulu, jadi kami tidak akan punya tanggungan beban lainnya, kecuali membayar angsuran Bank,” tandas Hendro.

Adw
Lebih baru Lebih lama