Rusak Parah, Pekerjaan PT. Brahmakerta Adiwira di BBWS Citanduy Diduga Asal-asalan


Rusak Parah, Pekerjaan PT. Brahmakerta Adiwira di BBWS Citanduy Diduga Asal-asalan

Terilihat, Pekerjaan yang rusak hampir ambruk yang terletak di dusun Sukaharja,
Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, dititik BRO 10-11
CIAMIS I KEJORANEWS.COM : Pembanguan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bantarheulang Paket 1 yang dilaksanakan oleh, PT BRAHMAKERTA ADIWIRA dengan nilai kontrak Rp. 47.400.000.000,- dari Satuan Kerja SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BBWS CITANDUY tahun 2022 lalu, yang baru seumur jagung kini sudah rusak kembali dan sontak menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Menanggapi hal itu, Pemerhati Kontruksi Kota Banjar, Aiman Nur (55 tahun) mengatakan, seharusnya kerusakan itu tidak terjadi, jika dikerjakan sesuai dengan metode pekerjaan. Menurut Aiman, dari kerusakan yang terjadi jika dilihat dari ketebalan juga tipis dan dimungkinkan pondasinya ambles.


"Ini kalau dilihat lagi, ketebalan sangat tipis, saya curiganya pondasinya ambles, kualitas dan  konstruksinya asal-asalan",ungkap Aiman, Senin (13/3/2023).


Menurut Aiman, bangunan yang jebol hingga berongga kemungkinan besar terjadi akibat dalam tata pelaksanaanya terburu-buru, dan mungkin bisa saja kualitas matrial tidak sesuai. Aiman menambahkan, mungkin saja perusahaan pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak mengikuti metode pekerjaan yang benar.

" Seperti contoh ,kapan harus mengerjakan pondasi, terus dinding ke atas dan campuran materialnya harus bagus dan sesuai, mungkin gak seperti ini hasilnya jika mengikuti metode yang ada", ucapnya.


Aiman menjelaskan, bisa saja kerusakan itu terjadi akibat dorongan tanah dari luar menuju arah dalam, namun dirinya menduga, ada kesalahan prosedur yang dilakukan pelaksana sehingga pekerjaan tidak maksimal.


"Saya lihat ini ada semacam dorongan tebing sebelah luar ke arah dalam, dan perlu diantisipasi di titik tertentu seperti disediakan suling atau pembuangan air kecil",jelasnya.


Lebih lanjut Aiman mengatakan, kerusakan yang terjadi tergolong parah, bahkan menurutnya, pihak konsultan pengawas sudah memberikan tanda untuk segera memperbaiki, tapi perusahaan mengabaikan.


"Ini adalah dampak dari itu, kerusakan yang terjadi akibat PT. Brahmakerta Adiwira mengabaikan perintah dari konsultan pengawas, dan kerusakan ini sangat fatal, karena dampak dari kerusakan mengakibatkan  penyempitan saluran dan hampir menutupi setengah aliran air, kalau seperti ini dibiarkan, mungkin air bisa meluap atau bisa jadi merobohkan bangunan lainya",ungkapnya.


Aiman menilai, pekerjaan PT. Brahmakerta Adhiwira asal-asalan, terlihat, dibeberapa titik ditemukan ada yang menggunakan pembesian dan ada yang tidak, bahkan tidak dilakukan pemadatan sebelum pekerjaan dilaksanakan, seharusnya setelah dipasang lining beton pinggirannya dipadatkan, sehingga tidak ada celah air yang masuk ke bidang antara lining dan tebing.


"Kalau saya liat, kebetulan ada yang memakai besi, banyak juga yang tidak menggunakan besi di atasnya, setau saya harus ada besi, karena itu sebagai tulangan sehingga bangunan tersebut lebih kuat",terang Aiman.


Selain bangunan yang rusak, Aiman menjelaskan, ada sebagian pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak namun di laksanakan. Padahal, lanjutnya, banyak pekerjaan lainya yang prioritas, seperti perbaikan jalan inspeksi yang rusak.


"Dalam dokumen penawaran tidak ada addendum ke normalisasi, dalam kontrak kerjanya sama tidak ada pekerjaan normalisasi sungai cicapar, cibungur, dan citapen, namun nyatanya dilaksanakan, padahal masih banyak pekerjaan yang harus diprioritaskan seperti jalan inspeksi yang rusak",pungkasnya.

Aiman meminta Pihak BBWS Citanduy segera turun untuk memperbaiki pekerjaan tersebut, dan memberikan sangsi yang tegas kepada PT. Brahmakerta Adiwira.


Dikesempatan yang sama,Asep M, petani asal Desa Bangunharja kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan dari BBWS Citanduy. Menurutnya, pekerjaan yang baru beberapa bulan selesai dikerjakan sudah rusak lagi.


"Ada yang udah jebol atasnya, ada yang hampir ambruk, terus ada juga kelihatan banyak yang retak",terang Asep.

Asep berharap, irigasi yang rusak bisa segera diperbaiki oleh pihak BBWS Citanduy. 


Sementara itu, Pihak BBWS Citanduy sampai saat ini belum memberikan tanggapan, malah seakan mengabaikan. Rahmat Syah, Humas BBWS Citanduy mengaku dirinya saat ini sedang mengkonfirmasi jawaban. Selain itu, dirinya akan mengkonfirmasikan kepada PPK.


"Siap, saya mau konfirmasikan dulu ke PPK",ucapnya.( AO)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama