Penting Diikuti, Cegah Stunting Libatkan 300 Ribu Posyandu


Penting Diikuti, Cegah Stunting Libatkan 300 Ribu Posyandu

Penting Diikuti, Cegah Stunting Libatkan 300 Ribu Posyandu
Suasana Kegiatan Pembekalan Alkes ke Petugas Kesehatan oleh Menkes RI (Foto by Kemenkes RI)

NASIONAL I KEJORANEWS.COM : Pemerintah canangkan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi menjadi gerakan bersama. Gerakan tersebut bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Dan telah resmi dicanangkan oleh Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, di gedung Kemenko PMK Jakarta, (28/2).

Kegiatan yang dilakukan tersebut, antara lain pengukuran lingkar kepala, berat dan tinggi badan bayi, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A bagi balita dan penyuluhan kesehatan oleh para kader Posyandu.

Gerakan tersebut melibatkan 300 ribu Posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah balita yang ditimbang sekitar 14 juta. Dan digelar untuk mendeteksi gejala stunting terhadap Balita di Indonesia, dengan harapan, stunting dapat dicegah sedini mungkin dan diintervensi.

Pada pencanangan tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan penanganan stunting ini menjadi prioritas utama di Kementerian Kesehatan. Hal yang perlu diperbaiki adalah waktu penimbangan anak, sebelumnya diukur 5 tahun sekali harus diubah menjadi 1 bulan sekali.

"Terkait penanganan stunting kami bertanggung jawab di intervensi spesifik sebesar 30%. Sisanya 70% intervensi sensitif di bawah koordinasi BKKBN," jelasnya.

Lanjutnya, ada sejumlah hal yang penting diperhatikan untuk mencegah anak jadi stunting, pertama pada saat ibu remaja jangan sampai kekurangan darah. Karena itu Kemenkes memprogramkan pemberian tablet tambah darah dan diminum oleh remaja putri di sekolah.

Kedua, pada saat ibu hamil, intervensi yang dilakukan adalah pemeriksaan kandungan dengan USG. Kemenkes sedang berproses melengkapi semua Puskesmas dengan USG untuk mempermudah ibu hamil.

Intervensi gizi diberikan melalui makanan dengan protein hewani, karena protein hewani dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan otak anak. Protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, dan daging sapi.

Ketiga,  intervensi pada anak setelah lahir. Menkes Budi menekankan jangan sampai anak stunting. "Ketika bayi sudah lahir ini harus dijaga gizinya yaitu dengan ditimbang berat badannya harus sebulan sekali. Saya tekankan yang penting jangan nunggu stunting," tutupnya.

Berikutnya, Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy menjelaskan gerakan timbangan bulanan nasional merupakan implementasi dari arahan Presiden terkait dengan pembangunan manusia Indonesia.

Gerakan timbangan bulanan ini penting dilakukan untuk mendapatkan feedback secepatnya pada anak stunting. Stunting ini sebenarnya bagian dari visi presiden dalam pembangunan nasional, katanya.

Dari sisi pemerintahan, Menteri Dalam Negeri RI,  Tito Karnavian mengatakan isu stunting harus dinaikkan terlebih dahulu kemudian bisa dianggarkan. Kalau sudah dianggarkan maka program stunting harus dijalankan.

Namun tantangannya, ke depan akan menghadapi tahun politik. "Tahun politik bisa dimanfaatkan sebagai upaya percepatan penurunan stunting," katanya.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menambahkan ada 5 pilar transformasi dalam upaya pembangunan manusia, antara lain pilar pertama adalah komitmen, pilar kedua adalah pencegahan stunting melalui edukasi, pilar ketiga harus bisa melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik, dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dan data yang baik.

"Gerakan penimbangan bulanan menjawab tantangan percepatan penurunan stunting. Inilah pilar yang kami tegakkan dan kami terima kasih kepada seluruh kementerian/ lembaga yang mendukung," pungkasnya.



Kemenkes RI
Editor:
Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama