Untuk Ketahui Kematian Bayi, Dinkes Natuna Gelar Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans


Untuk Ketahui Kematian Bayi, Dinkes Natuna Gelar Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans

Kadinkes bersama Asisten I dan Camat-
NATUNA | KEJORANEWS.COM : Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna menggelar kegiatan Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) tahun 2022, guna menghimpun data penyebab kematian bayi, ibu hamil dan melahirkan ,serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. 


Kegiatan digelar di Hotel Natuna pada Senin (28/11/2022) pagi, diikuti oleh lebih kurang 50 orang peserta terdiri dari tenaga kesehatan perwakilan setiap Puskesmas, Camat,  Kepala Desa dan Lurah di Kabupaten Natuna itu dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setda Natuna. Khaidir. 


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, ketika dikonfirmasi disela kegiatan menjelaskan,  sepanjang tahun 2022 angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Natuna masih tergolong tinggi. Dari  data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna,  pada tahun 2020 tercatat 2 kasus kematian ibu melahirkan. Sementara pada tahun 2021, terjadi 10 kasus kematian ibu hamil dan melahirkan. Angka ini menurun pada tahun 2022 yang hanya 1 kasus. Namun meskipun terjadi penurunan  kasus pada tahun ini, menurut kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, tetap tercatat tinggi.


"Penanganan kasus kemarin ibu dan bayi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Dinas Kesehatan, namun perlu penanganan bersama, lintas sektor," ujar Hikmat.


Hikmat menambahkan, penyebab kematian ibu tidak hanya karena masalah medis,namun juga faktor keluarga, karena dari kasus yang pernah terjadi, ada ibu hamil yang mengalami kasus pendarahan saat hendak melahirkan, namun pihak keluarga engga untuk membawanya ke Rumah Sakit.


" Bahkan sang suami berkeras, lebih baik istrinya meninggal dirumah daripada dibawa ke Rumah Sakit. Tenaga kesehatan sempat dikejar dengan pisau parang," tambah Hikmat.

Untuk penanganan kasus ibu melahirkan di Natuna ini, pihak kesehatan atau bidan bekerjasama dengan dukun beranak. Keberadaan dukun beranak lebih kepada membantu paska kelahiran.


" Dukun beranak ini lebih kepada untuk membantu mengurut saja, penanganan melahirkan dilakukan oleh bidan," tutup Hikmat.




(Piston)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama