Diduga Revitalisasi SMAN I Mesuji Timur Sebagai Ladang Bisnis


Diduga Revitalisasi SMAN I Mesuji Timur Sebagai Ladang Bisnis

Papan informasi publik pembangunan

MESUJI I KEJORANEWS.COM: Guna melengkapi sarana prasarana meningkatkan mutu pendidikan di setiap daerah maka dari itu, pemerintah pusat menggelontorkan dana untuk pembangunan yang terlalu besar namun sangat disayangkan sekedar diduga ajang untuk korupsi berjamaah.


Hal tersebut menimbulkan pendapat kalangan dari para wali murid bahkan para tokoh masyarakat yang menduga sebagai ajang praktek pelanggaran atau ajang korupsi dan hanya meraup keuntungan untuk pribadi. 


Seperti yang telah terjadi di SMAN 01 Mesuji Timur yang terletak di Desa Eka Mulya, Kabupaten Mesuji Lampung yang pengerjaannya diduga Mar Up atau tidak sesuai sepek dengan tidak sesuai acuan gambar teknis dan spesifikasi.


Diketahui sekolahan tersebut mendapatkan pembangunan ruangan komputer yang dikerjakan secara swakelola dengan menggunakan anggaran Dak tahun 2022, jumlah bantuan nominal Rp. 290.218.217 rupiah


Dari pantauan beberapa media ditempat kegiatan ditemukan banyak dugaan pembangunan yang tidak sesuai dengan gambar teknis ataupun spesifikasi diantaranya adalah terkait pembuatan pondasi yang tingginya diduga tidak sesuai dan baja riangan yang tidak SNI. Seharusnya pondasi 65 Cm namun hanya cumak 53 Cm dan hamparan pasir hanya 5 Cm, lebih anehnya telah ditemukan ada dua jenis merek berbeda-beda, sehingga dugaan makin mencuap sebagai ajang korupsi berjamaah bersama Dinas terkait.


Atas hasi investigasi dilapangan beberapa media dan informasi dari warga sekitar serta para Tomas. Kejanggalan tentang terkait pembangunan ruang komputer di sekolahan tersebut hanya diduga sebagai bisnis sebab tidak memperhatikan mutu pembangunan itu.


Ia berharap, agar para instansi ataupun Aparat Penegak Hukum(APH) agar untuk memeriksa bangunan itu dan memeriksa para oknum yang diduga mengeruk keuntungan untuk memperkaya diri alias untuk jadi ladang bisnis pembangunan tersebut, harap walimurid dan Tomas yang enggan disebutkan namanya. Sebut saja Sukina dan Sarijo(bukan nama sebenarnya-Red).


Sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi dari pelaksana pembangunan tersebut alias P2S dan para rekan media akan berusaha pertanyakan hasil investigasi kepada Dinas terkait segera mungkin, Selasa(15/11/2022).



(Team)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama