Gubernur Kepri Datangi Daerah 3 T, Berikut Keluh Kesah Warga Desa Mentuda


Gubernur Kepri Datangi Daerah 3 T, Berikut Keluh Kesah Warga Desa Mentuda

Gubernur Kepri Datangi Daerah 3 T, Berikut Keluh Kesah Warga Desa Mentuda
Suasana Kegiatan

KEPRI I KEJORANEWS.COM : Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad mendengarkan dan menjawab berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan oleh tokoh masyarakat desa Mentuda, Lingga - Kepri.

"Bagaimana pun caranya Negara harus hadir ditengah masyarakat. Dan kita Pemerintah Provinsi Kepri sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat harus bisa hadir, bagaimanapun caranya," katanya.

"Jika Pemerintah tidak hadir, maka tidak akan pernah tahu persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Beban moral dan tanggungjawab kita besar. Sebagai Gubernur saya punya tanggungjawab," katanya lagi, (3/9). 

Saat ini Pemerintah Provinsi Kepri sedang menggesa hingga batas waktu akhir Oktober 2022 akses internet di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3 T) sudah bisa terlayani dengan baik.

"Semoga saja, usaha kita ini lancar. Kita butuh doa dari masyarakat semua," katanya. 

Lanjutnya, menyangkut akses jalan yang diidamkan masyarakat Mentuda, Sedikitnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 60 Miliar untuk itu. Namun demikian, pihaknya masih bakan mengkaji ulang secara teknisnya karena jika jalur yang akan dilalui bersinggungan dengan hutan lindung, prosesnya akan sedikit rumit.  

"Masalah jalan perlu kita kaji, kita diskusikan, mana yg paling efektif dibangun aksesnya. Kita hindari hutan lindung. Intinya saya akan dorong ini untuk menindaklanjuti," terangnya. 

Begitu juga menyangkut persoalan listrik, Gubernur Kepri akan segera komunikasikan hal ini kepada PLN. Tidak hanya untuk di Mentuda, tetapi juga untuk di daerah lain di Kepri yang masing belum teralirit listrik dyngan maksimal.

Lingga merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Kepri, memiliki 13 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 82 Desa. Sebagian besar desanya berada di daerah pesisir yang masih terpencil dan terisolir.

Sebelumnya, Kepala Desa, Darmawan menyampaikan bahwa masyarakat merindukan ketersediaan jaringan internet, selain listrik yang masih belum terakses dengan baik. 

"Semoga apa yang menjadi keluhan masyarakat ini, dengan hadirnya Bapak Gubernur sekarang, kedepannya bisa ada solusi," ungkapnya.

Sambungnya, saat ini satu-satunya akses ke Desa Mentuda hanya melalui jalur laut yang baru saja dilalui oleh Gubernur dan rombongan. Dan sangat bergantung dengan kondisi pasang dan surut nya air.

"Ketika air pasang kami bisa beraktivitas, namun kalau surut kami hanya bisa diam di desa tanpa bisa apa-apa," katanya.

Berikutnya, salah seorang tokoh masyarakat, Islam Haris untuk melengkapi penyampaian aspirasi masyarakat kepada Gubernur Kepri, Dimana Desa Mentuda ini masih terisolasi, akses hanya lewat sungai, pasang surut menentukan. Pernah ada masyarakat yang hamil dan terpaksa melahirkan di pompong, dan anaknya meninggal. 

Masyarakat Mentuda meminta agar dibangunkan akses jalan darat menuju Ibukota di Daik melalui Sei Tenam agar aktivitas masyarakat bisa lebih leluasa. Bahkan saat air pasang pun masyarakat mesih belum leluasa, karana kapal penumpang yang bersandar di Mentuda masih jarang, atau hanya satu pelayaran.  

"Itulah keresahan kami pak Gubernur, kami butuh akses komunikasi, transportasi dan listrik yang memadai untuk mendukung aktivitas masyarakat dan anak-anak belajar," tutup salah satu tokoh masyarakat Desa Mentunda.

Pemprov Kepri
Editor:
Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama