Angkat Kembali Sejarah Bintan, Plt Bupati Ajak Sejarawan dan Budayawan


Angkat Kembali Sejarah Bintan, Plt Bupati Ajak Sejarawan dan Budayawan

Angkat Kembali Sejarah Bintan, Plt Bupati Ajak Sejarawan dan Budayawan
Suasana Kegiatan

BINTAN I KEJORANEWS.COM: Bintan sebagai daerah di jazirah Melayu nyatanya mempunyai jejak sejarah cukup panjang. Tak kurang dari 8 abad (1160 - 2022), Bintan mengukir beragam corak dan peradaban.

Terkait hal tersebut, Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan menyampaikan bahwa "Bintan Pemula dan Bintan Penyudah" yang maksudnya sejarah bermula di Bintan dan kembali lagi ke Bintan.

"Bismillah kita mulai niat baik ini. Saya pribadi  sangat takjub kadang kalau membaca sejarah-sejarah tentang Bintan. Ini yang harus dunia tahu bahwa peradaban di Bintan sudah dimulai ratusan tahun lalu" ungkapnya saat Bincang Budaya dan Sejarah.

Pada kegiatan dihadiri oleh Tokoh Budayawan dan Sejarawan Kepri Datok Rida K. Liamsi Tokoh Budayawan Tambelan, Tokoh Budayawan Penyengat, Pakar Seni Rupa, Antropolog serta beberapa sejarawan Kepri lainnya, di Ruang Rapat II Kantor Bupati Bintan, (24/5). 

Dari pemaparan sejarah yang cukup singkat, ia kemudian mengajak seluruh Budayawan dan Sejarawan yang hadir agar sama seiring dan padu pakat dalam mewujudkan harapan ini. Dan progres ke depan adalah mempersiapkan beberapa langkah awal yang kemudian direalisasikan. 

"Bisa pelan-pelan kita coba di setiap pintu masuk wisata kita tampilkan deskripsi singkat tentang sejarah Bintan. Khusus di titik-titik sejarahnya perlahan kita mulai angkat elemen-elemen fisiknya," terangnya. 

Dalam kegiatan, pembahasan difokuskan pada sejarah yang sering didengar sampai yang bahkan belum pernah didengar banyak orang. Mulai dari sakralnya kawasan Bukit Batu, Tapak sejarah Hang Tuah, makam Waliyullah di Timur Bintan hingga gagahnya Tambelan di masa penjajahan Portugis.

Hal ini menjadi tolak awal Pemkab Bintan untuk mengangkat kembali sejarah yang dikhawatirkan akan lekang oleh pergerusan zaman. Selain itu guna membangkitkan wisata sejarah dan budaya di Bintan.

Editor:
Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama