Sampai 8 November 2021, Capai 298 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kepri


Sampai 8 November 2021, Capai 298 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kepri

Sampai 8 November 2021, Capai 298 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kepri
Gubernur Kepri

KEPRI I KEJORANEWS.COM : Tingginya angka kekerasan anak dan perempuan di Kepulauan Riau (Kepri), salah satunya disebabkan mobilitas masyarakat di Kepri cukup tinggi. Termasuk angka kemiskinan dan pengangguran yang masih relatif tinggi itu juga menjadi pemicu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Meningkatnya Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan potret lemahnya ketahanan keluarga. Untuk itu diperlukan upaya mengokohkan kembali fungsi keluarga.

Sosialisasi pemenuhan hak anak, pola pengasuhan dan peran keluarga dalam membentuk keluarga yang berkualitas perlu kita galakkan sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga melalui keterlibatan wanita di bidang ekonomi.

"Untuk itu upaya kolaborasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam upaya mengokohkan kembali fungsi keluarga," ungkapnya.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad saat meninjau kegiatan peserta sekolah perempuan Raja Saleha, di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (P3AP2KB) Provinsi Kepri, Dompak, Tanjung Pinang - Kepri, (9/11/21).

Sekaligus menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas P3AP2KB dengan BKMT Provinsi Kepri Tentang Komunikasi, Edukasi & Informasi (KEI) Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak serta dengan Dinas Perindag dan Dinas Koperasi dan UMKM terhadap Pengelolaan Inkubasi Bisnis.

Penandatanganan Kesepakan Bersama
Dalam kesempatan itu, lanjutnya menekankan pentingnya melakukan kerja sama dengan kelompok organisasi masyarakat seperti MUI dan Organisasi Da’i Perempuan, supaya materi-materi tentang pentingnya perlindungan perempuan dan anak dapat tersalurkan melalui masjid-masjid, pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya.

"Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut," terangnya.

Pada kegiatan berlangsung, Gubernur Kepri sangat mengapresiasi usaha-usaha pengembangan ekonomi yang digagas oleh Dinas P3AP2KB seperti pengembangan Sekolah Perempuan, juga pengembangan usaha mikro.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah pembinaan kualitas, baik produk maupun kemasannya. Karena kemasan juga menentukan.

"karena, biasanya produk kita rasanya enak, namun kemasannya selalu kalah. Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, jangan hanya berhenti sampai disini. Namun harus selalu dibahas perkembangannya setiap bulan," tutup H.Ansar Ahmad.

Berikutnya, Kepala Dinas P3AP2KB, Misni menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak dari waktu ke waktu cenderung meningkat jumlahnya. Jenis kekerasan dan modusnya pun semakin bervariasi.

"Berdasarkan data sistem pelaporan Simphoni tahun 2019 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 552 kasus, kemudian pada tahun 2020 sebanyak 589 kasus dan sampai dengan tanggal 8 November 2021 terdapat 298 kasus," katanya.

Suasana Kegiatan
Lanjutnya, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi secara masif kepada masyarakat secara luas.

"Mengingat bahwa Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang memiliki jejaring sampai ke tingkat desa/kelurahan dan menjangkau hingga unit keluarga, perannya menjadi sangat strategis dalam melejitkan dakwah ditengah masyarakat dalam upaya pencegahan terhadap perempuan dan anak," katanya.

Berikutnya, ia menyampaikan terkait program inkubasi bisnis pelaku UMKM perempuan, yang telah dimulai sejak tahun 2019 lalu dan sampai tahun 2021, dan telah menghasilkan 108 peserta yang aktif dalam menghasilkan produk.

"Kami melihat kegiatan inkubasi bisnis ini berpotensi untuk dikembangkan, maka memerlukan dukungan OPD terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau ini menjadikan peserta ini binaan bersama” tutupnya.

Turut hadir, Pj. Sekdaprov Kepri, Ketua BKMT Provinsi Kepri, Ketua DWP Kepri, Staf Khusus Gubernur, Kadis Perindag Kepri, Kadis Koperasi dan UMKM Kepri, Direktur Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AIC), Pimpinan LPK Brilliant, Pimpinan LPK Nadira Firdaus, Pengurus BKMT Provinsi Kepri, serta peserta Sekolah Perempuan Raja Saleha Kepri.


Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama