BATAM I
KEJORANEWS.COM : Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan,
pemuda merupakan agen perubahan dan menjadi penentu momen-momen penting
perjalanan bangsa Indonesia. Ia mengajak pemuda Batam terus menjaga persatuan
demi mencapai perubahan dan menghadapi tantangan.Rudi di Uapacara HUT HSP ke 93-
"Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) ialah
sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari, Pemuda Indonesia selalu menjadi
penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia," kata Wali Kota dalam
Upacara Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93 tingkat Kota Batam di Dataran Engku
Putri, Kamis (28/10/2021).
Adapun momen-momen tersebut seperti pada 1908 pendirian
Pergerakan Budiutomo sebagai momen kesadaran kebangsaan dan embrio perkumpulan
pemuda, 1926 Kongres Pemuda Pertama, 1928 Momentum Sumpah Pemuda untuk
persatuan bangsa, 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 1966 Tritura, 1998
Reformasi Semua momentum penting tersebut ialah hasil karya, komitmen dan dedikasi
para pemuda Indonesia.
"Momentum-momentum bersejarah penting dalam perjalanan
bangsa Indonesia tersebut bisa dicapai dengan modal persatuan para pemuda di
tengah berbagai keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia," ujarnya.
Ia melanjutkan, persatuan menjadi syarat mutlak sebuah
loncatan perubahan dan menghadapi berbagai tantangan. Ke depan, tantangan bagi
bangsa Indonesia khususnya bagi para pemuda tentunya tidak semakin ringan, akan
tetapi dengan komitmen bersatu dalam keragaman menjadi modal sosial dalam
menghadapi berbagai hambatan dan tantangan bangsa ke depan.
Sesuai tema HSP ke-93 “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”, kata
dia, untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda
yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
"Hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita
bangsa. Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk
seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan
pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat
Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia," ujarnya.
Ia melanjutkan, jika pemuda generasi terdahulu mampu keluar
dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan
dan kesatuan Bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka
pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter,
kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif
serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi
menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
"Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita
peringati hari ini, harus mampu menjadi perekat Persatuan kita sebagai Bangsa
untuk bersama-sama Bangkit melawan Pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda," katanya.
Persatuan bangsa Indonesia sejak 93 tahun yang lalu ialah
bukti bersatunya pemuda Indonesia. Tanpa persatuan pemuda, bangsa Indonesia
tidak bisa dinikmati seperti saat ini, dengan keterbatasan media komunikasi,
terbatasnya transportasi dan media koneksi lainnya tidak mengurangi semangat
pemuda dari Maluku sampai Aceh berjumpa merumuskan komitmen kebangsaan menuju
kedaulatan.
"Persatuan Pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu
kemajuan bangsa Indonesia hari ini dan tetap eksisnya bangsa Indonesia di masa
yang akan datang, berbagai fasilitas mempersatukan pemuda ada di sekeling kita
semua, ada media komunikasi yang tanpa batas, koneksi transportasi dari sabang
sampai merauke, dan fasilitas lain yang mengindikasikan hilangnya sekat-sekat
jarak antar anak bangsa. Di sisi yang lain berbagai fasilitas tersebut
seringkali menjadi fasilitas destruktif perpecahan anak bangsa, seringkali
media digital dijadikan fasilitas berkonflik, menebar kebencian, dan memupuk
keretakan," katanya.
Untuk itu, sebanyak 64,50 juta pemuda Indonesia yang
merupakan seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar
kemajuan bangsa yang sudah di depan mata, akan tetapi, tanpa komitmen bersatu
para pemuda untuk bangsa, niscaya impian menjadi bangsa yang unggul tidak akan
terwujud.
Dalam momen itu pula, ia berpesan bahwa pandemi Covid-19
yang masih melanda di belahan dunia termasuk Indonesia, tidak hanya berdampak
pada kesehatan masyarakat, tetapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian,
pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Bahkan, dampak yang luar
biasa terhadap 29,12 juta penduduk usia kerja. Di mana 2,56 juta penduduk
menjadi pengangguran sesuai data BPS 2021.
"Oleh karenanya Pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan, baik untuk menanggulangi wabah Covid-19 di bidang Kesehatan maupun
menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi," ujarnya.
Penanganan Covid 19 menunjukkan hasil yang sangat
menggembirakan, pencapaian ini tentunya bukan saja kerja pemerintah sendiri,
akan tetapi partisipasi seluruh lapisan masyarakat terutama peran para relawan,
ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan juga kerja keras para
tenaga medis. Pencapaian penanganan Covid-19 ini menjadi momentum bangsa
Indonesia segera bergerak tumbuh secara ekonomi khususnya ekonomi yang
mendorong kemandirian Pemuda dalam mensejahterahkan diri dan selanjutnya
memberikan dampak pada kesejahteraan bahgsa Indonesia secara keseluruhan.
Terutama memulihkan kondisi ekonomi para pemuda sebagai
segemen yang paling terdampak oleh situasi Covid-19 ini. Dalam upaya
membangkitkan ekonomi pemuda, juga percepatan pemulihan situasi ekonomi
nasional menyongsong Indonesia Maju.
Pemerintah terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru, wirausaha muda, baik dalam hal penumbuhan minat, pemberian bantuan wirausaha, termasuk wirausaha berbasis perguruan tinggi dan pesantren, sampai pada apresiasi wirausaha berprestasi.
"Upaya ini tentu tidak akan berdampak maksimal tanpa
dukungan semua pihak, khususnya bersatunya niat dan ikhtiar para Pemuda dalam
turut serta membangun bangsa ini secara Bersama-sama," katanya.
Kominfo
Posting Komentar