Pimpinan cabang Muhammadiyah Simpang Pematang Binarto mengatakan, gotong royong merupakan budaya asli yang tidak boleh terhapus dari Indonesia. Ini mengingat kerja sama lintas agama itu akan menghilangkan Sekat-sekat solidaritas yang selama ini mengganggu persatuan Indonesia.
Turut hadir dalam gotong royong ini antara lain pimpinan cabang Muhammadiyah Simpang Pematang Binarto, Pimpinan cabang pemuda Muhammadiyah Simpang Pematang Andika Purwanto beserta anggotanya.
“Kami sungguh menaruh hormat pada Pemuda Muhammadiyah yang memotori kegiatan hari ini dengan membersihkan Alun-alun Simpang Pematang mendapat giliran pertama untuk dibersihkan,” kata Binarto.
Menurutnya, tanpa gerakan Bersih-bersih Alun-alun pemuda Muhammadiyah sepert ini, gotong royong hanya sebagai nilai luhur yang adanya di awang-awang dan tidak membumi. Kerja gotong royong juga mengingatkan kaum pemuda akan tradisi bangsa Indonesia yang telah dilakukan sejak dulu, yakni toleransi.
“Apa yang diteladani Pak Andika Purwanto terlibat dalam gerakan membersihkan sekitar Alun-alun. Kegiatan semacam ini memberikan contoh bagi kita semua pentingnya kerja gotong royong yang akan menghilangkan sekat-sekat perbedaan dan eksklusivisme,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Pimpinan cabang pemuda Muhammadiyah Simpang Pematang Andika Purwanto mengatakan, pemuda adalah agen perubahan dan itu terjadi di mana saja dan dalam suatu masa. Secara politis, kegiatan gotong royong di Alun-alun ini, Ormas-ormas pemuda yang dipelopori Pemuda Muhammadiyah, diyakini akan menggerakan pemuda seluruh Kabupaten Mesuji untuk melakukan hal yang sama tanpa memandang agama dan bahkan suku atau ras, tegasnya dengan singkat, Minggu(18/10/2020).
(M.Sagiman/Wahyu)
Posting Komentar