RSBP Batam Hadirkan Bank Darah, BDRS Miliki 2 Tempat Penyimpanan dan 1 Alat Crossmatch


RSBP Batam Hadirkan Bank Darah, BDRS Miliki 2 Tempat Penyimpanan dan 1 Alat Crossmatch

Plt Direktur RSBP Batam (Kiri, Masker Biru)
BATAM I KEJORANEWS.COM : Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menghadirkan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Rabu, (22/07/2020)

Dalam peresmian BDRS, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSBP Batam, dr. Afdhalun Hakim menyampaikan layanan ini sebenarnya sudah sekian lama ditunggu-tunggu, karena sangat membantu pasien.

"Bidang unit layanan BDRS, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Dengan adanya bank darah di RSBP, sewaktu-waktu bisa langsung diberikan kepada pasien yang sedang  menjalani operasi maupun emergency," terangnya.
Donnor Darah oleh Pekerja di RSBP Batam
Sebelumnya, Ia melanjutkan untuk dapat darah dari PMI, dengan jarak tempuh yang jauh, membutuhkan waktu. Sehingga bisa menghambat layanan emergency, dan bagi pasien yang harus/segera memerlukan darah.

"BDRS ada dua tempat penyimpanan, dengan kapasitas masing-masing 100 pack/kantong darah. Rumah Sakit yang telah memiliki bank darah baru ada di 15 kota, yang tersebar di Indonesia. Dan tahun depan kita akan menghadirkan pelayanan klinik transfusi darah," tutupnya.

Hal tersebut disampaikannya pada persemian Bank Darah Rumah Sakit sekaligus kegiatan donor darah, di lantai IV, Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Sekupang - Batam.

dr Herlina dan dr. Afdhalun Hakim Menjelaskan Fungsi alat Crossmatch
Di tempat yang sama, Perwakilan PMI, dr. Herlina menyampaikan bahwa salah satu kegunaan bank darah, ketika pasien meninggal atau tidak membutuhkan lagi darah tersebut. Kalau dulu sisa darahnya itu dibuang, kalau sekarang bisa digunakan lagi. Jadi, sisa tadi bisa di simpan dan tidak mumbazir.

Sebelum darah pendonor di simpan atau diberikan kepada pasien, lanjutnya terdapat peralatan yang namanya Crossmatch, yang mana sebuah alat untuk uji silang dan screening antibody darah pendonor.

"Kalau tidak dilakukan pencocokan darah pendonor atau di Crossmatch, pasien bisa mengalami kejang, menggigil, hingga demam. Karena darah yang sama belum tentu ada kecocokan bagi pasien," jelasnya.

Penggunaan alat Crossmatch ini, Ia menjelaskan darah di proses membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan bisa memuat sekitar 4 sampai 5 pengecekan darah pendonor. Sebelumnya tanpa alat ini, menggunakan proses manual membutuhkan waktu sekitar satu jam dan prosesnya harus satu-satu.

"Saat ini golongan darah yang banyak dibutuhkan golongan darah O untuk ketersediaan di BDRS. Dan yang paling banyak dicari atau dibutuhkan pasien golongan darah AB. Terhitung dari kemarin telah terkumpul 32 kantong darah, yang diantaranya golongan darah O sebanyak 10 kantong, B sebanyak 10 kantong, A sebanyak 10 kantong serta AB sebanyak 2 kantong," terangnya.

Selanjutnya dalam kegiatan tersebut, dari pantauan pewarta di lokasi. Pada pelaksanakan donor darah, diikuti sekitar kurang lebih 115 pendonor dan akan terus meningkat, baik itu dari Pegawai RSBP Batam dan masayarakat/umum.


Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama