Jika Terpilih, Ical Siap Naikkan Kesra Pegawai, Gaji PTT dan Insentif RT/RW


Jika Terpilih, Ical Siap Naikkan Kesra Pegawai, Gaji PTT dan Insentif RT/RW

Ir. Fachrizal dan Johari, SH -
ANAMBAS I KEJORANEWS.COM : Jelang Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2020 di Kabupaten Kepulauan Anambas semakin seru, setiap Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati mulai menyusun program unggulan demi kemajuan Anambas. 

Sang pendatang baru di dunia politik mulai bermunculan, salah satunya Ir. Fachrizal yang sering disapa dengan Ical Long Enon, Ical merupakan salah satu Putra daerah Anambas yang mendunia dengan bidang yang ditekuninya yaitu Perminyakan (Minyak dan Gas).

Bakal Calon Bupati Kepulauan Anambas, Ir. Fachrizal menjanjikan apabila ia terpilih sebagai Bupati Kepulauan Anambas maka langkah pertama yang ia lakukan adalah menaikkan tunjangan kesejahteraan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT), Satpol PP dan penambahan insentif bagi RT/RW se Kabupaten Kepulauan Anambas. 

Hal itu disampaikan Ical Long Enon kepada sejumlah wartawan, sesaat setelah dirinya menerima penghargaan sebagai tokoh pejuang pembentukan Kecamatan Kute Siantan, di Desa Payalaman, Kamis (26/12/19). 

"Menaikkan tunjangan kesra bagi PNS atau ASN, gaji PTT, Satpol PP dan Insentif bagi RT RW merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan kami. Jadi ini bukan janji politik, tapi merupakan program prioritas yang akan kami jalankan bersama Johari, SH, jika kelak saya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati," terang ahli Migas itu. 

Menurut Ical berdasarkan analisa dan evaluasi tim ekonomi Ical Johari Oke (IJO), salah satu penyebab rendahnya daya beli masyarakat dan berdampak terhadap anjloknya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Anambas hingga tahun 2018 yang hanya tumbuh 2,8 persen adalah rendahnya pendapatan dari aparatur pemerintah daerah yaitu Pegawai, PTT, Satpol PP. 

"Jadi berdasarkan hasil survey BPS,  anjloknya pertumbuhan ekonomi tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018 karena sangat dipengaruhi oleh rendahnya belanja aparatur pemerintah, dan kita tahu bersama bahwa komponen penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi Kepulauan Anambas adalah belanja adminitrasi pemerintahan. Dan silahkan kawan kawan media cross chek data kami ini di BPS," ujarnya. 

Menurut Ical, program yang ia  susun bersama timnya itu sudah disempurnakan oleh beberapa tenaga ahli dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dan tidak muncul begitu saja apalagi hanya menjadi janji-janji politik. 

"Sekali lagi, ini bukan janji politik, tapi program ini sudah melalui kajian dan penyerapan aspirasi dari bawah, termasuk mempelajari dan menganalisis peristiwa ekonomi disaat pemerintahan Bapak Bupati Tengku Mukhtaruddin dari tahun 2010 - 2015, dimana pertumbuhan ekonomi saat itu tertinggi di Kepri," tutur Ical kepada wartawan.

Saat ditanya, dari mana sumber anggarannya, Ical dengan taktis mengatakan, sumber anggaran tetap dari APBD yang bersumber dari Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Anggaran kita Rp 1,2 Triliun, itu belum termasuk PAD dari Partisipasi Interest dari Sektor Migas sekitar Rp 50 Miliar perbulan, saya kira anggaran kita yang ada sekarang saja bisa mengcover itu, buat apa kita buat Silpa ratusan miliar, lebih baik anggaran itu dipergunakan untuk kesejahteraan masyaraka. Dengan gaji aparatur yang cukup maka mereka akan berbelanja ke pasar, beli ikan nelayan, maka disinilah terjadi distribusi ekonomi makro, efeknya terjadilah peningkatan daya beli masyarakat dan itulah sesungguhnya fungsi dari APBD," lugasnya. 

Selain program kenaikan Kesra dan gaji PTT, Satpol dan kenaikan insentif RTRW, program unggulan Ical lainnya adalah dengan memberikan honor kepada guru TPQ, penjaga mesjid, imam mesjid, santunan kepada keluarga miskin/Lansia, Bea Siswa secara berkelanjutan dan peningkatan kesejahtraan nelayan. Dan yg tidak kalah pentingnya adalah peningkatan pelayanan kesehatan, penambahan dokter specialis, pemberian transportasi gratis dan biaya akomodasi bagi pasien rujukan. 

Di bidang tenaga kerja, Ical akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, pada semua sektor terutama di sektor Migas. Dia akan mendobrak sistem manajemen di perusahaan Migas yang selama ini tidak memprioritaskan anak daerah. "Maaf, Migas sudah menjadi bagian dari hidup saya, saya faham betul bagaimana sistim manajemen di perusahaan Migas itu, jadi saya yakin, anak-anak kita, adek-adek kita yang belum berkesempatan bekerja di perusahaan dapat terakomodir," jelasnya lagi.

(Ardian)
Lebih baru Lebih lama