 |
| Peninjauan oleh Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kota Batam |
BATAM I KEJORANEWS.COM : Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kota Batam, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di periode bulan Mei berkurang dari triwulan pertama tahun berjalan. Jum'at, (24/05/2019)
Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kota Batam, Jefridin mengungkapkan pada bulan Januari-Maret lalu kuota BPNT Batam sebanyak 23.126 KPM. Sementara di bulan April-Mei hanya terdapat 20.704 KPM BPNT, penurunan jumlah penerima BPNT ini merupakan tindak lanjut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK ditemukan adanya KPM yang tidak memanfaatkan bantuan pemerintah pusat tersebut. Maka saya mengimbau KPM untuk segera mengambil BPNT-nya. Kalau tidak nama akan dicoret dan diganti dengan nama yang lain. Sangat sayang jika tidak dimanfaatkan karena pemerintah sudah menyalurkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, BPNT merupakan program pengganti beras miskin (raskin) yang juga sempat berganti nama menjadi beras sejahtera (rastra). Bedanya penyaluran BPNT ini dilakukan melalui agen bank dan e-warong.
"KPM setiap bulan menerima Rp110 ribu yang ditransfer ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Saldo dalam KKS ini hanya bisa digunakan untuk menukarkan beras di agen atau e-warong terdaftar." Terangnya.
Pada saat Jefridin melakukan peninjauan, KPM secara bergantian menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kemudian agen mengecek saldo pada kartu berwarna merah putih tersebut, selanjutnya agen menyerahkan 10 kg beras kepada KPM setiap bulan.
Peninjauan dilakukan di dua lokasi, agen Brilink Rizki Toro menyalurkan BPNT kepada 149 KPM, Cendana - Batam Kota, dan e-warong Mandiri Sejahtera Bersama menyalurkan BPNT kepada 210 KPM, Tanjunguma - Lubuk Baja.
“Untuk KPM yang belum terdata silakan mendaftar kepada pencacah di kecamatan masing-masing. Nanti akan kita usulkan ke Pemerintah pusat untuk menerima BPNT tahun berikutnya,” tutup Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kota Batam.
Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kota Batam, Jefridin mengungkapkan pada bulan Januari-Maret lalu kuota BPNT Batam sebanyak 23.126 KPM. Sementara di bulan April-Mei hanya terdapat 20.704 KPM BPNT, penurunan jumlah penerima BPNT ini merupakan tindak lanjut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK ditemukan adanya KPM yang tidak memanfaatkan bantuan pemerintah pusat tersebut. Maka saya mengimbau KPM untuk segera mengambil BPNT-nya. Kalau tidak nama akan dicoret dan diganti dengan nama yang lain. Sangat sayang jika tidak dimanfaatkan karena pemerintah sudah menyalurkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, BPNT merupakan program pengganti beras miskin (raskin) yang juga sempat berganti nama menjadi beras sejahtera (rastra). Bedanya penyaluran BPNT ini dilakukan melalui agen bank dan e-warong.
"KPM setiap bulan menerima Rp110 ribu yang ditransfer ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Saldo dalam KKS ini hanya bisa digunakan untuk menukarkan beras di agen atau e-warong terdaftar." Terangnya.
Pada saat Jefridin melakukan peninjauan, KPM secara bergantian menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kemudian agen mengecek saldo pada kartu berwarna merah putih tersebut, selanjutnya agen menyerahkan 10 kg beras kepada KPM setiap bulan.
Peninjauan dilakukan di dua lokasi, agen Brilink Rizki Toro menyalurkan BPNT kepada 149 KPM, Cendana - Batam Kota, dan e-warong Mandiri Sejahtera Bersama menyalurkan BPNT kepada 210 KPM, Tanjunguma - Lubuk Baja.
“Untuk KPM yang belum terdata silakan mendaftar kepada pencacah di kecamatan masing-masing. Nanti akan kita usulkan ke Pemerintah pusat untuk menerima BPNT tahun berikutnya,” tutup Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kota Batam.
humas/Andi Pratama
