Tahun Depan Pemprov Kepri akan Tambah Anggaran Pendidikan SLTA untuk Natuna


Tahun Depan Pemprov Kepri akan Tambah Anggaran Pendidikan SLTA untuk Natuna

NATUNA I KEJORANEWS.COM :Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Kabupaten Natuna, Pemprov Kepri pada tahun 2018 mendatang, berencana akan menambahkan anggaran untuk pendidikan tingkat SLTA di Natuna, hingga 40 persen.

"Tahun ini (2017) kan 7 miliar, mudah-mudahan tahun depan bisa sampai 12 miliar," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Arifin Nasir, kepada wartawan disela kunjungannya ke Kelurahan Sedanau, bersama Gubernur Kepri, beberapa waktu lalu.


Anggaran itu, kata Nasir, akan diperuntukan untuk pembangunan fisik dan pengadaan sarana pembelajaran di SLTA yang ada di Natuna.

"Tapi harus dengan pendekatan IT, pada umumnya untuk pembangunan RKB, SB, Mobiler dan Komputer,"  terang Nasir (4/6/2017).

Namun, kata Nasir, ia tidak ingin terulang kembali adanya pembangunan sekolah baru, yang ternyata tidak terpakai sama sekali, seperti pembangunan SMK di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna.

"Jangan kayak SMK di Ceruk, sudah dibangun tapi tidak ada yang sekolah. Itu dulu Disdik Kepri yang bangun, pakai APBD Provinsi," kata Nazir, tanpa menyebutkan APBD tahun berapa dan apa penyebabnya. "Itu dulu sebelum saya Kadisnya, sekitar 3 tahun yang lalu," bebernya.

Dia menambahkan, untuk di Natuna, Desa Seluan Kecamatan Bunguran Utara, juga sudah mengajukan pembangunan gedung sekolah (SB) baru. Ia pun berjanji akan merealisasikan usulan masyarakat di Pulau Sebelah utara Pulau Bunguran Besar tersebut.

"Tugas pemerintah ini kan mencerdaskan anak bangsa, sepanjang diperlukan masyarakat, ya akan kita usahakan," janjinya.

Sementara itu, untuk masalah pemerataan guru di Perbatasan, ia mengaku masih menjadi PR Disdik Kepri. Sebab, banyak guru yang enggan ditugaskan di perbatasan, seperti Pulau-pulau disekitar Natuna.

"Kita naikkan gaji pun tak menjamin, untuk itu kami usahakan adanya guru tempatan. Saat ini kami sedang menerapkan pemerataan guru, dan ini adalah masalah besar bagi kami, terutama di daerah perbatasan," ungkap Nasir mengakhiri.

Adw

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama