Baru Seumur Jagung, Pekerjaan BBWS Citanduy Tahun 2022 sudah Rusak


Baru Seumur Jagung, Pekerjaan BBWS Citanduy Tahun 2022 sudah Rusak

Terlihat, ada tulisan perbaiki lantai di atas saluran
 yang baru dibangun namun sudah rusak

BANJAR I KEJORANEWS.COM : Pembanguan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bantarheulang Paket 1 yang dilaksanakan oleh, PT BRAHMAKERTA ADIWIRA dengan nilai kontrak Rp. 47.400.000.000 (47,4 miliar) dari Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWS CITANDUY tahun 2022 lalu, kini sudah rusak kembali.


Hal itu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Kota Banjar dan sekitarnya.


Anggota Komunitas Konci Lestari Sungai Citanduy, Ade Juju Kurniawan menilai, pekerjaan yang di awasi oleh PT. WINAGUNA SARANA TEKNIK dengan nilai kontrak Rp. 1.892.275.000 tersebut seakan dipaksakan.


Menurutnya, hal itu akibat Arogansi BBWS Citanduy yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan pekerjaan tersebut padahal, bukan masuk prioritas pekerjaan Tahun 2022.


"Karena saat itu, saluran irigasi Bantarheulang masih dalam kategori normal, belum perlu adanya perbaikan dan masih banyak yang lebih prioritas untuk dikerjakan, salah satunya ada di wilayah Jawa Tengah, namun saat itu ditolak masuk anggaran Tahun 2022",ungkapnya, Minggu, 12-3.


Menurut Ade, para pejabat BBWS merasa berhak dan berkuasa, atas aturan, sehingga tidak disadari, hal itu adalah preseden buruk bagi pemerintah, karena upaya untuk membangun kepercayaan antara pemerintah dengan masyarakat jadi hilang.


" Yang menjadi skala prioritas sesuai dengan hasil pertemuan KPS (Komunitas Peduli Sungai ) dan BBWS saat itu, sepakat untuk mendahulukan wilayah tengah, yakni jawa tengah, namun tanpa sepengetahuan KPS, BBWS Citanduy sudah putuskan untuk pekerjaan Bantarheulang",terangnya.

Ade menjelaskan, BBWS tidak Bisa melaksanakan program kerjanya tanpa masukan dari masyarakat KPS. Menurut Ade, KPS bertugas untuk menganalisa kondisi sungai, dan mengajukan program kerja ke BBWS Citanduy. Di dalam tubuh Konci Lestari sendiri, lanjutnya, ada sekitar 44 KPS yang berada di beberapa wilayah di antaranya wilayah hulu, wilayah tengah dah wilayah hilir.


"Harusnya prioritas pekerjaan itu berdasar atas usulan dari KPS, namun terkadang KPS hanya menjadi Kambing Hitam, ketika BBWS mendapat kendala di lapangan baru Konci Lestari diturunkan, mereka butuh KPS hanya untuk alat saja",tegasnya.


Lebih lanjur Ade menjelaskan, Harusnya BBWS Citanduy lebih memahami, bahwa mereka bekerja bukan untuk kepentingan kelompok ataupun golongan, tetapi mereka untuk melayani kepentingan negara dan masyarakat.


" Hal ini, adalah bentuk arogansi yang sejak lama bersemayam di tubuh pelayanan publik, kami dari KPS diminta usulan oleh pihak BBWS dan nantinya menjadi progran kegiatan namun tidak sesuai",ungkapnya.


Ade berharap, kepada pihak Terkait dalam pekerjaan Bantarheulang paket 1 yang rusak, segera diperbaiki.


"Kami mohon kepada pihak Terkait untuk segera dievaluasi dan diperbaiki kerusakan yang ada, karena ini dianggap gagal dan ke depan jangan sampai terjadi hal seperti itu, karena ini merugikan masyarakat khususnya para petani sebagai penerima manfaat dari pembangunan itu",pungkasnya.


Sementara itu, pihak BBWS Citanduy tidak memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Kepala BWWS Citanduy melalui Humas BBWS Cutanduy Rahmat Syah tidak menjawab saat dihubungi lewat pesan Whatsapp. Tak hanya itu,  Andi Sulistiono, ST., M.Eng., selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) pun bungkam saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp.

 (AO).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama