Gernas BCL 2022, Berikut 5 Program untuk Diimplementasikan di Kepri


Gernas BCL 2022, Berikut 5 Program untuk Diimplementasikan di Kepri

Gernas BCL 2022, Berikut 5 Program untuk Diimplementasikan di Kepri
Menteri Kelautan dan Perikanan RI (No.2 dari Kanan)

KEPRI I KEJORANEWS.COM : Dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono mengemban misi menyampaikan ke publik dunia, apa yang telah dilakukan bangsa Indonesia untuk menjaga laut.

Kegiatan tersebut, bersamaan dengan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) yang dimulai tahun 2022. Dimana satu bulan dalam satu tahun nelayan diminta untuk tidak mengambil ikan melainkan mengambil dan mengumpulkan sampah, kemudian sampah akan dibayar sesuai harga ikan terendah.

"Gernas BCL ini merupakan implementasi salah satu dari lima desain program ekonomi biru oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," terang Sakti Wahyu Trenggono di Kampung Madong, Tanjung Pinang - Kepri, (18/10).

Kampung Madong di Tanjung Pinang - Kepri, terpilih sebagai salah satu dari 14 lokasi pelaksanaan Gernas BCL di seluruh Indonesia mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2022. Selain pengelolaan sampah laut melalui Gernas BCL, program Ekonomi Biru yang digesa KKP antara lain perluasan kawasan konservasi tertutup.

Lanjutnya, Indonesia dibagi menjadi 6 zona dimana Kepri masuk zona 1 sampai ke Laut Natuna. Di setiap zona tersebut didesain 1 kawasan yang tidak boleh diganggu, tidak boleh dilintasi kapal, hingga tidak boleh dilakukan penangkapan ikan, disebut konservasi tertutup.

"Efeknya dari 1 zona akan mampu memproduksi oksigen, menyerap karbon, serta menjadi tempat pemijahan ikan," ungkapnya.

Kemudian program ekonomi biru, penangkapan ikan secara terukur. Menurutnya penangkapan ikan yang tidak diregulasi dengan baik mengakibatkan habisnya biota laut. Berikutnya program pengembangan budidaya yang menjadi harapan Menteri Trenggono ke depan Indonesia harus memiliki komoditi unggulan sebagai hasilnya. Dan terakhir program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

"Pesisir harus dijaga karena menurut teori 2 Mil dari pesisir adalah eksosistem utama dalam penyerapan karbon. Disitu ada mangrove, lumpur tumbuh tenggalam, padang lamun dan terkoneksi pada terumbu karang," jelasnya.

Pihaknya berharap dari kelima program ini benar-benar bisa disosialisasikan dan diimplementasikan di Kepri. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji. "Tahun depan jika saya kesini lagi, maka harapannya sudah ada satu komoditi unggulan dari Kepri" tutup Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian KKP atas pengimplementasian program Ekonomi Biru di Kepri.

"Mudah-mudahan semangat kehidupan maritim di provinsi ini menyejahterakan masyarakat dari laut dapat terwujud," katanya mewakili Gubernur Kepri.

Pada kegiatan, disejalankan dengan safety briefing Pengembangan Kampung Ikan Madong dan Sei Nyirih sebagai Kawasan Ekoeduwisata, restocking ikan, Penyerahan 200 Paket Perbekalan Nelayan Melaut dan Penyerahan 2500 Benih Ikan kakap putih. Menteri Trenggono juga menyempatkan ikut bersama nelayan dalam Aksi Bersih Laut sempena BCL.

Turut hadir dalam kesempatan itu Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Dirjen PSDKP, Anggota DPD RI, Sekjen Kemenhan, Jajaran Forkopimda Kepri, Walikota Tanjung Pinang, dan jajaran, serta para akademisi.



Pemprov Kepri
Editor:
Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama