Temui Menteri Marvest, Berikut Harapan dan Himbauan Gubernur Kepri


Temui Menteri Marvest, Berikut Harapan dan Himbauan Gubernur Kepri

Temui Menteri Marvest, Berikut Harapan dan Himbauan Gubernur Kepri
Gubernur Kepri dan Meteri Marvest
KEPRI I KEJORANEWS.COM : Gubernur Kepulauan Riau (Kepri),  H.Ansar Ahmad melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest), Luhut Binsar Panjaitan berkaitan dengan rencana penambahan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang sebesar USD 2 Miliar atau setara dengan Rp 30 Triliun.

Pengembangan investasi di KEK Galang Batang ini dinilai oleh pemerintah pusat sebagai role model investasi yang berkelanjutan dan dapat ditiru daerah lain di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik rencana penambahan investasi dan dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan lauching penambahan dan pengembangan  investasi di  kawasan industri dimaksud.

KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (Bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter.

KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan dan dukungan penuh Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad kepada PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) dalam mengembangkan KEK Galang Batang.

"Banyak harapan kedepan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan (geen energy)," terangnya di Jakarta,  (29/9).

Lanjutnya, juga menaruh harapan dengan penambahan investasi ini, yang mana akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri khususnya pulau Bintan.

Selain itu,  keseriusannya dalam meyakinkan investasi ini salah satunya adalah jaminan terkait pelayanan perizinan agar dalam kondisi pemulihan ekonomi di Kepri akan bisa cepat melalui penyerapan tenaga kerja.

"Kami juga meminta Direktur KEK Galang Batang dapat memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal yaitu anak-anak tempatan dengan memperhitungkan spesifikasi bidang kerjanya agar anak daerah mendapat porsi di kawanan industri KEK Galang Batang," terangnya.

Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebanyak 350 orang, industri pengolahan smelter sebanyak 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut.

Oleh sebab itu,  Gubernur Kepri juga menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat bekerja di kawasan industri ini.

Berikutnya, dalam pertemuan tersebut juga membahas terkait dukungan dari Menko Marves untuk membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.

Untuk diketahui pada 03 September yang lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 Megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050.

Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.

Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.

Di akhir pertemuan, Gubernur Kepri  juga melaporkan percepatan pembangunan Bandara Busung di Bintan kepada Menteri Marvest.  Bandara itu sejak awal dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, didesain mampu menampung pesawat berbadan lebar.

Pemprov Kepri

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama