Jagung Manis Tidak Semanis Harganya, Petani Jagung Mesuji Menjerit


Jagung Manis Tidak Semanis Harganya, Petani Jagung Mesuji Menjerit

Jagung milik petani Kecamatan Mesuji Timur
MESUJI I KEJORANEWS.COM: Memasuki musim panen jagung, petani di Kabupaten Mesuji Lampung justru menjerit.


Pasalnya, harga jual jagung sejak beberapa bulan terakhir anjlok akibat terdampak Covid-19.


Kondisi ini dialami oleh petani jagung di Desa Sungai Cambai, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung. Untuk diketahui, penduduk Kecamatan Mesuji Timur ada diantara masyarakat hidup dari bertani jagung dan komoditi jagung juga menjadi andalan di sektor pertanian di wilayah tersebut.


Erdi bukan nama sebenarnya karena enggan disebutkan namanya, ia adalah salah satu petani jagung di Desa Sungai Cambai, Kecamatan Mesuji Timur, mengaku tak merasa puas atas panen jagung kali ini. “Harganya sangat murah mas,” kata Erdi ketika di kebun miliknya, Sabtu(02/10/2021).


Selama pandemi Covid-19, kata dia, harga jual jagung di tingkat petani Rp.4,900 per kilo gram.


“Di awal tahun kemarin harga jual mencapai Rp.6000 s/d Rp.4,900 per kilo gram,” jelas Erdi.


Anjloknya harga jual, kata dia, mengakibatkan petani di sini merugi. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengangkut hasil panen ke Desa mereka.


“Dalam sekilo, kita harus mengeluarkan biaya angkut Rp.500. Dengan harga jual saat ini, kami jelas sangat rugi mas,” tambahnya.


"Saya sangat berharap agar pemerintah Indonesia melalui kementerian pertanian bahkan ke pemerintah Provinsi Lampung khususnya ke pemerintahan daerah seperti Kabupaten Mesuji agar dapat menaikan harga jual jagung kalau tidak harga kembali semula dri harga awal Rp. 6000 per kilo gram, harapnya.


Selain harga yang murah, para petani juga megeluh sulit untuk memasarkan hasil panen mereka.


"Sangat sulit untuk dipasarkan dan banyak para penampung tak berani untuk membeli jenis komoditi jagung," ujar Erdi.


(Yusri) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama