![]() |
Belajar Tatap Muka- |
"Iya gak apa - apa mbak, anak - anak hanya sekolah separuh dari jam sekolah biasanya, daripada dirumah. kasihan juga anak - anak kelamaan belajar dirumah, apa lagi anak- anak yang baru masuk sekolah, selama ini mereka gk tau dan gak kenal sama gurunya sendiri," ujar Furwantie yang anaknya baru masuk Sekolah Dasar tahun ajaran 2021-2022.
Para orang tua juga mengaku sudah jenuh melihat anak - anak belajar dari rumah karena penggunaan kuota internet lebih boros dibandingkan kalau anak belajar langsung disekolah.
"Sebulan saya habis sampai Rp.200 ribu untuk beli paket internet aja, karena anak sekolahnya dari rumah. kalau mereka sekolah langsung kan saya cukup bayar SPP sebulan Rp.50 ribu, ungkap Erni yang anaknya sudah kelas 11 SMA.
Sementara itu ada juga orang tua yang masih tetap khawatir dengan penyebaran covid-19 di Natuna. Seperti dungkapkan Ayu yang anaknya telah kelas 4 SD.
"Gimana kak, gak apa- apa ya anak kita tetap sekolah. Katanya Covid masih tinggi, takut nanti anak saya tertular dari sekolah," ungkapnya sedikit khawatir.
Belajar langsung tatap muka disekolah juga sudah sangat didambakan oleh para pelajar. Selain karena sudah lama tidak bertemu dengan guru dan teman sekolah, para pelajar juga sudah merasa jenuh dengan kegiatan belajar daring.
"Bosan, banyak kali tugas setiap hari, tapi gak ada penjelasan tentang pelajaran, cuma tugas - tugas terus,"kata Thoriq , siswa kelas 11 SMAN 1 Bunguran Timur.
Menyusul akan dimulainya sekolah tatap muka, sejumlah sekolah SLTP dan SLTA di wilayah Bunguran Timur telah mulai mengajak para siswa untuk melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah. (Piston)
Posting Komentar