Tanah Gerak, Ratusan Warga Pagersari Mengungsi, Ahli Geologi Didatangkan


Tanah Gerak, Ratusan Warga Pagersari Mengungsi, Ahli Geologi Didatangkan

Team Pantau Puing-puing longsor-

PURBALINGGA I KEJORANEWS.COM: Kamis 1 Desember malam, sebanyak 165 rumah terancam longsor dimana 36 rumah di Desa Tumanggal Dusun Pagersari, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga bahkan telah mengalami rusak retak. Sedangkan ratusan penghuninya terpaksa harus diungsikan di SDN 2 Tumanggal. Hal ini diakibatkan karena adanya  pergerakan tanah sejak.

Diungkapkan oleh Perwira Seksi Operasi Kodim 0702/Purbalingga Kapten Arm Mindoko yang telah menerjunkan anggota untuk membantu proses evakuasi, beberapa hari terakhir ini intensitas curah hujan relatif tinggi, hal ini salah satunya menjadi pemicu terjadinya pergerakan tanah yang terjadi di RT 15, 16, dan 17 Dusun Pagersari Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Pergerakan tanah itu sendiri terdeteksi mulai Rabu (2/12/2020), namun retakan rumah mulai terjadi pada Kamis malam," terangnya pada Jumat siang, Jum'at(4/12/2020).

"Kontur dan topografi lahan di wilayah ini cenderung perbukitan dengan elevasi yang cukup terjal mencapai 30 derajat sepanjang kurang lebih 1000 M. Kondisi makin diperparah dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyurnya. Beberapa rumah retak dan bahkan ada yang ambruk. Ada 2 rumah yang turun, karena tanah anjlok. Pantauan dari Babinsa dan anggota Kodim 0702/Purbalingga di lokasi, beberapa tebing mengalami longsor. Bahkan ada material yang menabrak tembok rumah sampai jebol.  Sebagian besar warga saat ini telah berada di pengungsian. Anggota Kodim 0702/Purbalingga, Polres Purbalingga, BPBD dan unsur kebencanaan lainnya bersama masyarakat dan relawan membantu proses evakuasi beberapa barang milik warga yang dapat diamankan agar tidak terbawa longsor serta  menebang beberapa pohon yang berpotensi menimpa rumah. Posko pengungsian dan dapur umum juga telah dibangun dan sudah mulai aktifitasnya sejak siang ini di SDN 2 Tumanggal.

Pihak Pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga juga menurunkan Tim Ahli Geologi dari Unsoed yang dipimpin oleh Dr. Indra Permana Jati, S.T., M.T untuk melaksanakan mitigasi bencana.

Diungkapkan Indra Permana Jati, bencana ini diakibatkan adanya pergerakan tanah di atas batian sedimen akibat curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan tanah bergerak, di lokasi kejadian tanah kandungan pasirnya juga tinggi, hal ini membuat pergerakan tanah makin cepat setelah diguyur hujan," terangnya.

(Pendim 0702/Purbalingga)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama