Pantun Asal Kepri, Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia


Pantun Asal Kepri, Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia

Pantun Asal Kepri, Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia
Gurindam Dua Belasa
KEPRI I KEJORANEWS.COM : Sekretaris Daerah Kepri, Tengku Said Arif Fadillah mengucapkan terima kasih kepada budayawan dan tokoh melayu yang bertungkus lumus memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau diakui dunia, Sabtu (19/12) di Tanjung Pinang - Kepulauan Riau. 
 
"Perjuangan para tokoh, budayawan dan maestro pantun akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kepri. Ini tentu menjadi bagian sejarah pantun yang selalu diingat dunia," katanya, setelah organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan dunia (UNESCO) menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia/Intangible cultural heritage (ICH).
 
Pantun asal Kepri ditetapkan sebagai warisan dunia, lanjutnya tidak terlepas dari keuletan para tokoh melayu dan budayawan seperti Abdul Malik Abdul Malik, dan Syahrial dari Dinas Kebudayaan, dan Datok Alipon "Sang Maestro Pantun" asal Kepri. "Kami bangga terhadap perjuangan mereka, bertahun-tahun tidak kenal lelah, dan sekarang membuahkan hasil untuk Kepri dan Indonesia," terangnya.
 
Berikutnya, Budayawan asal Kepri, Abdul Malik menyampaikan bahwa untuk memperjuangan pantun ditetapkan sebagai warisan dunia, tidak mudah. Sejumlah budayawan dan tokoh melayu di Kepri dan Riau membentuk tim.
 
Tim asal Kepri terdri dari Abdul Malik Abdul Malik, dan Syahrial dari Dinas Kebudayaan. Sementara narasumber utama yakni Datok Alipon, Sang Maestro Pantun asal Kepri.Abdul Malik merasa lega dan bahagia.
 
"Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau agar masuk dalam Warisan Takbenda Dunia mewakili Melayu Indonesia, akhirnya berhasil juga usulan kami," terangnya yang juga menjabat Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
 
Lanjutnya, sekarang Kepri dapat menggunakan ikon "Kepulauan Riau, Negeri Pantun Warisan Dunia". Seperti Malaka menggunakan ikon "Melaka, Bandaraya Bersejarah Warisan Dunia" sejak Malaka diresmikan sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO.
 
"Diharapkan kejayaan pantun ini menambah semangat kita semua, pemerintah daerah, masyarakat, pekerja seni-budaya, dan akademisi untuk mengembangkan dan membina budaya melayu di Kepulauan Riau," tutup Abdul Malik.
 
 
Andi Pratama

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama