![]() |
Simulasi Tim PRCB Brebes - |
Tampak para pelaku
latihan yang terdiri dari 150 orang yang meliputi personel TNI
gabungan, Polri, BPBD, Tim SAR, PMI, Dinkes, Banser, Kokam, RAPI, Pemuda
Pancasila, Linmas, LSM, dan Pramuka Saka Wira Kartika Koramil 08
Bumiayu, dengan semangat mengevakuasi korban dan warga Dukuh Cilik, Desa
Dawuhan, menuju tenda-tenda pleton yang didirikan di Lapangan Desa
Dawuhan, sebagai titik pengungsian terdekat. Kamis (5/11/2020).
Bagi
warga yang tidak mau mengungsi, Tim PRCPB ( Pasukan Reaksi Cepat
Penanggulangan Bencana ) memberikan himbauan singkat dan kemudian
mengevakuasi paksa jika memang warga tidak mau mengungsi.
Disampaikan
Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Infanteri Dwi Lagan Safrudin, S.I.P,
selaku Komandan Latihan PRCPB melalui Dandim 0713 Brebes, Letkol Armed
Mohamad Haikal Sofyan, selaku IC (Incident Commander) Gulbencal Gunung
Slamet di wilayah Kabupaten Brebes, bahwa latihan ini bertujuan untuk
menyamakan visi dan persepsi tindakan TNI dengan unsur Pemda, Polri,
BPBD, PMI, Ormas, LSM, para relawan dan seluruh komponen masyarakat,
tentang teknik, prosedur, dan tata kerja penanganan bencal erupsi Gunung
Slamet.
Dijelaskannya lanjut, latihan gabungan bersama seluruh
komponen bangsa di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini, merupakan
latihan yang kesekian kalinya yang digelar oleh Korem 071 Wijayakusuma,
guna memelihara kesiapan dan kecakapan tim gabungan PRCPB Kabupaten
Brebes dalam rangka membantu Pemerintah Daerah, jika terjadi bencana
alam erupsi tersebut.
“Latihan ini untuk mengasah koordinasi,
sinergi, dan ketepatan, sehingga mempercepat dan memperingan penanganan
bencana alam erupsi Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Brebes,”
ungkapnya di sela-sela latihan.
Membenarkan apa yang disampaikan
Danrem, bahwa penanganan bencana alam yaitu mulai dari peringatan dini
(pra bencana), evakuasi masyarakat, penyiapan tempat pengungsian yang
aman sehingga memudahkan pemberian bantuan kemanusiaan, serta tahap
pasca bencana yang meliputi perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum,
dan membantu merehabilitasi kerusakan rumah masyarakat.
“Kegiatan
mitigasi bencana ini sebagai show force kepada khususnya masyarakat
Desa Dawuhan yang berada di wilayah bencana, agar mereka tahu bahwa
Pemkab, TNI-Polri, dan seluruh komponen di wilayah Kabupaten Brebes,
sudah siap membantu mereka jika terjadi bencana yang sesungguhnya,”
imbuhnya.
Namun Dandim berharap, bencana tidak terjadi karena jelas menimbulkan kerugian yang begitu besar baik materi maupun jiwa.
“Saya
minta agar seluruh pihak terkait terus mensosialisasikan kepada warga
masyarakat desa lainnya yang berada di lingkup bencana, terkait
tanda-tanda atau gejala alam saat akan terjadinya erupsi sehingga
masyarakat dapat sedini mungkin menjauh dari lokasi kerawanan guna
meminimalisir jatuhnya korban jiwa,” pungkasnya.
(Aan/Salam)
Posting Komentar