Dorisman Ketua GRIB PAC Simpang Pematang Geram Dugaan Pekerjaan Bangunan Jalan Lingkungan Mengalami Kerusakan


Dorisman Ketua GRIB PAC Simpang Pematang Geram Dugaan Pekerjaan Bangunan Jalan Lingkungan Mengalami Kerusakan

Dorisman bersama dua Warga sekitar
MESUJI I KEJORANEWS.COM: Pemerintah Kabupaten Mesuji terus mengejar pembangunan jalan lingkungan. Targetnya 2019 jalan lingkungan mencapai 95 persen.

Namun pembangunan yang dilakukan tidaklah berimbang dengan kualitas di lapangan. Banyak jalan yang sudah dibangun kini mulai nampak rusak.

Sadam mengatakan, benar Pembangunan jalan lingkungan sangatlah parah. Salah satunya Jalan lingkungan yang berada di Samping Sekolah Madrasah Tsanawiyah(MTs) Simpang Pematang yang menuju ke Kantor Desa Simpang Mesuji serta ada juga jalan dari masjid Demak hingga menuju arah Mesjid Agung Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Diduga belum genap setahun selesai dibangun, jalan tersebut sudah mulai rusak, kata dia dengan singkat.

Yudi salah satu warga setempat ketika di konfirmasi mengatakan, diduga jalan rabat beton yang dibangun telihat banyak pasir, sehingga daya tahan jalan tidak lama dan batu sudah timbul serta retak seribu.


Jalan Samping MTs
"Banyak lah pasirnya. Kini sudah mulai rusak, berlobang, kalau panas jadi berdebu,” kata Yudi.

Dorisman, Ketua Organisasi Masyarakat(Ormas) Gerakan Rakyat Indonsia Baru(Grib) PAC Kecamatan Simpang Pematang mengatakan, banyak temuan jalan rabat beton yang baru belum genap setahun selesai dibangun sudah mengalami kerusakan.

"Banyak temuan di lapangan. Belum genap setahun sudah ngelupas, nampak batu-batu nye,” kata Dorisman, Selasa(24/11/2020).

Ia berharap pihak PUPR Kabupaten Mesuji untuk mengutamakan kualitas pekerjaan. “Supaya kuat. Walaupun jalannya pendek, tapi kualitasnya baik. Jangan jalannya panjang tapi cepat rusak,” imbuhnya.

Lanjutnya ia menjelaskan bahwa dengan kondisi rabat beton yang banyak rusak saat ini, harus segera dilakukan perbaikan.

“Sebelum parah harus diperbaiki. Kalau masih ada massa pemeliharaan, maka minta pihak ketiga untuk perbaiki,” ujarnya.

"Saya meminta KPK segera turun untuk usut tuntas terkait pembangunan yang ada di Kabupaten Mesuji atau DPRD Kabupaten Mesuji turun kelapangan, tutur Dorisman.

Belum genap setahun tuntas dikerjakan, jalan rigid beton dari samping MTSN I Simpang Pematang sampai Kantor Desa Simpang Mesuji diduga sudah mengalami kerusakan. Selain bergelombang, jalan tersebut sudah banyak yang retak. Bahkan rapuh sehingga batunyapun nampak jelas atau nongol. Padahal jalan tersebut sengaja dibangun dengan kontruksi beton agar bisa bertahan lama. Sehingga masyarakat sekitar merasa puas menikmati jalan mulus.

Namum nyatanya tidak demikian. Berdasarakan pantauan krew media, ruas jalan yang dibangin oleh Cv. Karina Jaya itu, saat ini telah mengalami kerusakan yang semestinya tidak terjadi.

Ada beberapa titik kerusakan yang cukup signifikan. Titik pertama berada didepan sebelah kanan bengkel panji sebelah ketua Organisasi Masyarakat(ormas) Gerakan Raknyat Indonesia Baru(GRIB) Mesuji. Disini jalan beton itu mengalami Pecah-pecah. Bahkan sudah hampir berlobang dengan posisi memanjang.

Ketika lihat Papan Pagu Anggaran
Selanjutnya diposisi sebelah kiri sekitar MTs pun, kerusakan yang sama juga terjadi. Namun ruas jalan itu tidak separah pada titik pertama. Hanya Retak-retak dengan posisi memanjang dan melengkung.

Selain itu, masih pada lajur sebelah kiri arah MTs menuju kantor Desa Simpang Mesuji, kondisi beton ini tidak semulus yang dikirakan. Diduga Batu-batuan kasar terlihat jelas kepermukaan. Sehingga warga yang melintasi jalan tersebut merasa heran. Tak sedikit pula diantara mereka berprasangka negatif terhadap pembangunan jalan tersebut. Seperti diduga kekurangan semen ya, kata salah seorang warga sekitar kepada kraw Media ini namun tak ingin disebutkan namanya.

Warga lainya, juga menyayangkan kualitas jalan rigit beton yang dibangun pada tahun 2019 lalu itu. Mestinya kata dia, jalan rigid beton ini harusnya mampu menahan beban puluhan ton. Nah, ini yang melintas hanya pejalan kaki, sepeda motor dan kebanyakan mobil pribadi. Tapi belum genap setahun sudah retak seribu," ujarnya sembari meminta agar penegak hukum menyelediki pembangunan jalan tersebut atau pihak DPRD Mesuji untuk Kroscek, Sabtu(14/11/2020).

Menurut informasi dari beberapa narasumber menyebutkan, proyek pembangunan jalan lingkungan berupa rigid beton ini dianggarkan melalui APBD Mesuji pada tahun 2019 lalu dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.913.100.000,00

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mesuji tentang penyebab kerusakan jalan rabat beton tersebut.

(Tim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama