Tradisi Sedekah Bumi di Desa Petahunan Banyumas


Tradisi Sedekah Bumi di Desa Petahunan Banyumas

Masyarakat Petahunan Menggelar Tradisi Sedekah Bumi -
BANYUMAS  I  KEJORANEWS.COM : Khusus untuk masyarakat Jawa, tepatnya di wilayah Kabupaten Banyumas, di awal Bulan Suro atau Muharram dalam kalender Hijriyah, atau ada yang menyebutnya bulan Apit atau Apitan, mereka akan mengadakan tradisi sedekah bumi pada hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon.

Termasuk sedekah bumi yang dilakukan warga Dukuh Karang Delima RT. 07 RW. 04, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, yang melakukannya di samping makam Eyang Gusti Aji atau Panembahan Giri Rahayu, ulama penyebar agama islam di wilayah Kabupaten Banyumas. Kamis (2/7/2020).

Dijelaskan Kadus II Desa Petahunan, Bambang Sumono (39), di desanya ada dua pedukuhan/dusun yang menggelar sedekah bumi atau Apitan, yaitu Dukuh Karang Delima dan Petahunan RT. 05 RW. 03.

“Apitan adalah tradisi leluhur sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan ternak. Dalam acara ini juga untuk berdoa agar ke depan diberikan keselamatan, aman tenteram, subur dan makmur,” bebernya.

Dikatakannya lanjut, pada masa lalu, sedekah bumi dilakukan dengan ritual pemendaman hewan ternak seperti kerbau, sapi atau kambing. Akan tetapi saat ini, masyarakatnya hanya memendam tulang belulangnya saja dengan alasan mubazir.



“Untuk acaranya sendiri dimulai dari pemotongan 6 ekor kambing, dimasak, tahlil, pembagian daging yang dimasak dengan rantang, dan terakhir doa dan ramah tamah,” imbuhnya.

Selain itu, warga setempat juga mensyukuri atas hadirnya TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, yang sedang membangun infrastruktur utama yaitu jalan beton 1,8 kilometer lebar 3,75 meter.

Jalan tersebut nantinya akan memudahkan petani dalam mengangkut hasil bumi dan juga mendongkrak sektor pariwisata desa yaitu Curug Nangga. Pasalnya, jalan itu merupakan satu-satunya akses kendaraan bermotor untuk menuju ke air terjun bertingkat tujuh itu. 

(Salam)
Lebih baru Lebih lama