Ini Kata Pemerintah Batam terkait Karantina Covid-19


Ini Kata Pemerintah Batam terkait Karantina Covid-19

Wali Kota Batam (No. 2 dari Kiri)-
BATAM I KEJORANEWS.COM: Wali kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan sudah hampir tiga minggu kota Batam menghadapi pandemi Covid-19, dan di Indonesia korban makin bertambah. Untuk itu, Pemerintah ingin setiap daerah betul-betul dilakukan sosial distancing. Hal tersebut disampaikannya pada Rapat kordinasi Pemerintah kota Batam terkait surat edaran Menteri Dalam Negeri, dan penerapan karantina per-zona di setiap Kecamatan. Selasa, (31/03/2020).

"Dalam satu hari, kalau bisa 1, 2, atau 3 Kecamatan sudah betul betul bersih, tidak ada lagi warga yang keluar rumah dan segala macam. Semua harus siap, jika masih ada orang yang keluar kita minta ditindak tegas," terang Wali Kota  yang juga menjabat Kepala BP Batam.

Ia juga menyampaiakan, sesuai surat edaran di bulan April masa karantina harus selesai. Maka dari itu, dalam dua Minggu ke depan Pemerintah Batam berlakukan karantina, serta pembersihan dalam zona di setiap Kecamatan.

Selama pandemi Covid-19 di kota Batam, menurutnya, yang patuh hanya di daerah kawasan perkotaan saja, sementara di wilayah Sagulung, Batu Aji, Sei Beduk, Bengkong, Nongsa semua masih seperti biasanya. Artinya, tidak seperti apa yang diinginkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Lanjutnya lagi, pada masa inkubasi atau karantina, virus akan ketahuan. Bagi warga yang ada gejala covid-19 akan dibawa Satgas ke tempat isolasi sementara di Asrama haji - Batam Centre, Rusun Pemko dan BP Batam - Sagulung, dan untuk yang positif akan dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan - Lubuk Baja.

s
Ketua Kota DPRD Batam (No.3 dari Kiri)
Sesuai  data kata Rudi, terdapat  415 ribu Kepala Keluarga (KK) di kota Batam, untuk itu pihaknya akan menyiapkan Sembako berupa beras 20 Kg, gula dan minyak 3 Kg, kepada separuh dari jumlah KK tersebut, atau untuk  masyarakat yang betul-betul membutuhkan. Dalam hal ini ia akan mengeluarkan surat edaran kepada Camat dan Lurah untuk mendata warganya, karena tidak semua yang akan mendapat Sembako.

"Pengambilannya tidak boleh ada pertemuan, warga akan mengambil dengan cara dihubungi ke nomor handphonenya.  Apa pun yang terjadi di lapangan kita harap satu suara. Bila ini tidak selesai, saat ini kita bicara investasi segala macamnya, tidak ada gunanya. Orang tidak akan berani masuk ke Batam. Diharapkan bulan Mei selesai, kalau tidak, masalah ini bisa lama dan tidak akan terselesaikan," pungkasnya.

Turut hadir dalam Rakor, Wakil Wali kota Batam, Deputi BP Batam, Kepala Kemenag Batam, Kepala Bea Cukai Batam, Dandim 0316/Batam, Danlanud Batam, Danlanal Batam, Kapolsek Batam Kota serta Tokoh Agama, Adat dan Pengusaha Batam, (31/03) di Dataran Engku Putri, Batam Centre - Batam.

Di tempat yang sama Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto menyampaikan kepada seluruh warga kota Batam, untuk dapat bersama dan bersatu dengan pemerintahan Batam, dengan mengikuti petunjuk yang diinstruksikan oleh pemerintah apapun itu bentuknya.

"Kita harus sama-sama memiliki kesadaran, dan kesadaran itulah yang menyelamatkan kita, jangan meremehkan persolan ini, merasa diri kita sehat sehingga kita seperti tidak peduli dengan diri kita. jika itu terjadi maka akan berakibat tidak baik untuk diri kita dan orang lain. Kepada teman-teman Satgas laksanakan penuh dengan tanggung jawab," katanya.

Lanjutnya, DPRD sebagai mitra pemerintahan kota Batam mendukung sepenuhnya dalam penanganan Covid-19. Namun, semua itu tidak terlepas dari biaya-biaya. Tapi, yang mengetahui ada uang dan tak ada uang itu adalah pemerintahan kota Batam, jika terjadi pergeseran anggaran APBD 2020, DPRD kota Batam siap mensepakati dan mensetujui.

"Kita mengaspresiasi Wali Kota Batam dalam menyikapi hal tersebut, dengan membantu mencari baik melalui pemerintahan dan pengusaha, dalam menangani Covid-19. Ini tanggung jawab kita semua, pertumbuhan perekonomian jangan berhenti. Dengan masyarakat berkatifitas di rumah itu sudah cukup membatu pemerintah, tanpa kesadaran dan dukungan dari pemerintahan serta masyarakat, ini semua akan sia-sia," tutupnya.



Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama