BATAM I KEJORANEWS.COM : Warga Tiban Koperasi menilai PT. Glory Point yang melakukan penimbunan kolam di Tiban Koperasi akan menimbulkan banjir di daerah tersebut. Hal ini diungkapkan Suprianto Kordinator warga Tiban Koperasi usai Rapat dengar Pendapat (RDP) di ruang Komisi 3 DPRD Batam. Rabu (5/10/16).
Riono mengatakan, warga selama tinggal di Tiban Koperasi nyaman-nyaman saja karena tidak ada banjir dengan adanya kolam di wilayah itu. Namun menurutnya dengan penimbunan yang dilakukan oleh PT. Glory Point ia yakin, daerah tersebut akan dilanda banjir, pasalnya parit 2 meter persegi yang menggantikan kolam seluas 1 hektar tidak akan dapat menahan volume air hujan yang akan datang.
" Warga Tiban Koperasi tidak menyangka, kalau ternyata PT. Glory Point sudah di izinkan untuk menimbun semua kolam seluas 1 Ha dengan mengganti parit ukuran 2 M persegi. Bila diurut-urut dari luasnya kolam 1 Ha diganti ukuran parit 2M, bila dikalikan 1Ha x 2 M x 200 M2 = 400 M2 dibanding 20 ribu M2 tidak ada apa-apanya untuk menampung air bila hujan deras,"katanya usai RDP.
Tambahnya, kami warga sadar betul, dimana kala waktu itu hujan pas dibulan September sudah terjadi banjir dan masuk kerumah Ketua RT 4 dan rumah sebelahnya, itu tingginya setengah tiang kaki. Dimana air yang mengalir ke kolam tidak bisa tertampung karena sudah penuh.
" Setelah itu, kami warga turun kelapangan, eh ternyata bukit Tiban Koperasi sudah dipotong dan dilakukan pematangan lahan dengan menimbun kolam tersebut. Ini sangat luar biasa,"terang Suprianti didampingi Ketua RW Mustakfirin
Kemudian, terangnya, ini sangat berdampak ke lokasi lain yakni Tiban Raya, Tiban Impian, Tiban Diamon, dan Tiban Koperasi bila dibiarkan. Apalagi musim hujan, maka banjir akan dialami warga yang tinggal di lokasi tersebut.
" Berapa ribu orang yang dipertaruhkan nyawanya kalau ini terjadi, luas 96,48 Ha. Bila curah hujan diambil dari bulan April maka 40 ribu M2 air masuk ke kolam yang luasnya 1Ha, sekarang ini yang tinggal hanya luas 0,8 Ha,"katanya
Maka sekarang ini warga dilanda kecemasan kalau terjadi musim hujan deras di Batam, sehingga kami warga setiap kompleks sudah menginstruksikan kepada warga supaya apabila musim hujan,warga tetap waspada. " Inilah kecemasan warga, makanya di RDP ini kami ungkapkan semuanya,"katanya
" Anehnya, lanjutnya, PL yang digunakan PT.Glory Point sama dengan PL pengembang yang kami tempat tinggali. Kalau Koperasi mau mensejahterakan anggotanya, kami sudah sejahtera. Selama ini kami diam saja, kenapa kami sekarang mau ditenggelamkan dengan menyuruh menimbun kolam Luas 1 Ha,"jelasnya
Selain itu, dua minggu lalu kami warga dan pengurus RW dan RT 4 bertemu dengan PT. Glory Point di Pos Kamling taman Eden, mereka (PT.Glory Point) mengatakan sudah mengantongi semua izin, dan saya langsung marah-marah karena mereka bohong. Namun fakta itu terungkap disini rapat RDP bersama DPRD Batam, bahwa PT. Glory Point tidak ada mengantongi izin pemotongan lahan ( Cut and Fill).
Menyikapi masalah itu, Jeffry Simajuntak meminta warga Tiban Koperasi untuk bersabar dan tidak anarkis dalam permasalahan tersebut. Ia meminta permasalahan itu diserahkan sepenuhnya ke Bapedalda Kota Batam.
"Kita serahkan sepenuhnya ke Bapedal, biarlah Bapedal yang bekerja," ujar Jeffry kepada warga.
Al
Posting Komentar