BATAM I KEJORANEWS.COM : Rencana PT. Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam yang akan menaikan tarif listrik Batam (TLB) khusus pelanggan rumah tangga, terus mendapat penolakan masyarakat Batam. Salah satu penolakan tersebut kali ini datang dari Gerakan Mahasiswa(Gema) Kepri. Selasa (20/9/16).
Ketua DPP Gema Kepri Tongku April dalam keterangan pers kepada kejoranews.com mengatakan, pihaknya menolak keras akan rencana kenaikan TLB khusus pelanggan rumah tangga yang diajukan PLN Batam kepada Komisi 3 DPRD Kepri. Menurut Tongku kenaikan tarif listrik rumah tangga itu akan secara langsung menyengsarakan masyarakat kecil dan berimbas kepada semua aspek di masyarakat.
" Kita dari Gema Kepri jelas menolak keras rencana PLN Batam itu, karena kenaikan khusu bagi kalangan rumah tangga ini akan berdampak negatif, yakni meningkatnya beban masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan jelas ini akan menyengsarakan masyarakat kecil secara langsung. Tidak hanya itu kenaikan ini juga akan berefek kepada perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasinya di Batam, karena buruh pekerja yang terkena kenaikan tarif listrik ini sudah pasti akan meminta kenaikan upah UMK mereka kepada perusahaan di mana mereka bekerja, dan tentu hal itu akan membuat investor ketakuitan, " ujar Tongku.
" Kami menilai mereka PLN Batam, belum layak untuk menaikan listrik Batam khusus rumah tangga dari Rp 941 per kWh menjadi Rp 1.345 per Kilo Watt Hours (kWh) naik 47 %, karena PLN selama ini masih untung dalam usahanya. Selain itu PLN Batam jangan beralasan kenaikan listrik yang mereka minta untuk penyesuaian dengan harga listrik PLN Persero, karena di PLN Batam biaya abonemennya telah ada kenaikan dari 2015 lalu. Selain itu masyarakat Batam saat ini masih lemah adalam peningkatan ekonomi, di Batam saat ini juga banyak pengangguran, PLN sebagai pihak swasta yang menjual listriknya kepada masyarakat Batam seharusnya berpikir tentang itu," tambah Tongku.
Sedangkan terkait Komisi 3 DPRD Kepri yang sedang membahas kenaikan listrik yang diajukan PLN Batam, Tongku mengatakan, saat inilah masyarakat Batam harus melihat dan mencatat nama-nama Komisi 3 DPRD Kepri dari Batam yang ikut dalam pembahasan itu. Dan jika terjadi kenaikan maka jangan pilih lagi mereka menjadi wakil rakyat Batam pada pemilihan DPRD 2019 mendatang.
" Saat ini kami sudah mencatat nama-nama Komisi 3 yang dari Batam, begitu juga hendaknya masyarakat Batam pada umumnya, karena jika terjadi kenaikan tarif listrik, maka sudah pasti mereka tidak ada memikirkan rakyat kecil dan konstituen yang telah memilihnya dahulu. Dengan tegas kami dari Gema kepri meminta Komisi 3 DPRD Kepri untuk tidak menaikan tarif listrik yang diminta oleh PLN Batam, kami rencananya juga akan segera melakukan demo ke Pemprov Kepri dan DPRD terjkait hal ini. Beberapa hari lalu kami bertemu dengan manajemen PLN Batam, namun pertemuan itu tidak membuahkan solusi, mereka tetap ngotot ingin menaikkan tarif listrik rumah tangga untuk masyarakat Batam, " pungkas Tongku.
Rdk
Posting Komentar