Air Baku di Batam Kembali Menyusut, ATB Berpotensi Kembali Mengurangi Pasokan Air Bersih


Air Baku di Batam Kembali Menyusut, ATB Berpotensi Kembali Mengurangi Pasokan Air Bersih

BATAM I KEJORANEWS.COM : Walaupun belakangan ini hujan sudah membasahi sejumlah daerah di Kota Batam, hal itu ternyata tidak berdampak signifikan untuk menambah ketersediaan air baku di Kota Batam, yang ditampung di bendungan air atau dam Duri Angkang yang dikelola PT Adhya Tirta Batam(ATB). 

 
Dam Duri Angkang yang dalam kondisi normal dapat menampung air baku dengan volume 78.180.000 m3, saat ini menyusut hingga 2,9 meter. 

" Penyusutan tersebut merupakan penyusutan terburuk sejak dam itu dioperasikan pada 2000. Curah hujan di sekitar Dam Duriangkang sangat kecil. Saat normal, curah hujan di sekitar Dam Duriangkang dapat mencapai 2.055 mm per tahun, atau rata-rata 171 mm per bulan. Namun sampai dengan April 2016 ini, curah hujan di sekitar dam baru sekitar 70,32 mm," ujar Manajer Produksi  PT Adhya Tirta Batam (ATB), Estiyudo Listyadi, dalam rilis yang dikirim, Kamis (28/4/16).

"Bila beberapa bulan ke depan curah hujan di sekitar Dam Duriangkang tidak juga bertambah secara signifikan. Bukan tidak mungkin, ATB terpaksa harus melakukan water rationing atau penggiliran suplai air, seperti yang pernah dilakukan untuk wilayah dam Sei Harapan pada akhir tahun lalu. Namun kita berharap, jangan sampai hal tersebut terjadi," ucap Yudo.

Hal senada disampaikan oleh Corporate Communication Manager ATB Enriqo Moreno. Ia berharap, kondisi Dam Duriangkang segera pulih. Apalagi dam tersebut menyuplai 70 persen kebutuhan air bersih di Pulau Batam. Bila sampai terjadi penggiliran suplai, tentu akan sangat berdampak pada masyarakat Batam.

“Terlebih wilayah suplai Duriangkang juga tersebar cukup jauh, mulai dari Tanjungpiayu, Sukajadi, Batam Centre, Sei Panas, Seraya, Nagoya, Jodoh, hingga Bengkong dan Tanjung Sengkuang. Bila sampai ada water rationing, pasti dampaknya akan lebih besar dibanding rationing Sei Harapan,” tegas Enriqo.

Agar air baku dapat bertahan lebih lama, Enriqo menghimbau agar pelanggan lebih bijak lagi menggunakan air. Apalagi berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dirilis situs berita online nasional, wilayah Sumatera, Riau dan sekitmeter, saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau.

"Ayo lebih bijak lagi menggunakan air, agar air baku di Batam dapat bertahan lebih lama. Apalagi air baku Dam Mukakuning juga menyusut hingga 3,03 meter, Dam Nongsa 3,34 meter, Ladi 2,76 meter, dan air baku Dam Sei Harapan menyusut 1,06 meter," tutupnya.

(SUT)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama