Berpikir Logis dan Berpikir Kritis dalam Era Digital


Berpikir Logis dan Berpikir Kritis dalam Era Digital

 

Ilustrasi Orang Berpikir 

OPINI | JATIMSATUNEWS.COM: 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, khususnya dalam cara memperoleh dan menyebarkan informasi. Media sosial, portal berita online, dan berbagai platform digital memungkinkan informasi menyebar dengan sangat cepat. Namun, derasnya arus informasi tersebut tidak selalu diiringi dengan kebenaran dan keakuratan. Dalam kondisi ini, kemampuan berpikir logis dan berpikir kritis menjadi sangat penting, terutama bagi mahasiswa sebagai kelompok terdidik yang diharapkan mampu menyaring informasi secara rasional dan bertanggung jawab.

Isi

Apa (What) yang dimaksud dengan berpikir logis dan berpikir kritis? Berpikir logis adalah kemampuan menalar secara runtut, masuk akal, dan berdasarkan fakta. Sementara itu, berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis, mengevaluasi, serta mempertanyakan informasi sebelum menerimanya sebagai kebenaran. Kedua kemampuan ini saling berkaitan dan sangat dibutuhkan dalam menghadapi informasi digital yang kompleks.

Siapa (Who) yang paling membutuhkan kemampuan ini? Pada era digital, semua lapisan masyarakat membutuhkannya, namun mahasiswa menjadi kelompok yang paling strategis. Mahasiswa tidak hanya sebagai konsumen informasi, tetapi juga produsen konten melalui media sosial, blog, maupun forum daring. Tanpa berpikir logis dan kritis, mahasiswa berpotensi ikut menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, atau informasi menyesatkan.

Di mana (Where) kemampuan ini diterapkan? Berpikir logis dan kritis diterapkan di berbagai ruang digital, seperti media sosial, mesin pencari, aplikasi pesan instan, dan platform berita online. Ruang-ruang ini sering kali dipenuhi opini, propaganda, dan informasi yang belum terverifikasi.

Kapan (When) kemampuan ini diperlukan? Kemampuan berpikir logis dan kritis dibutuhkan setiap saat, terutama ketika menerima informasi viral, isu sensitif, atau berita yang memancing emosi. Pada momen seperti itulah seseorang harus mampu menahan diri untuk tidak langsung percaya atau membagikan informasi.

Mengapa (Why) berpikir logis dan kritis sangat penting di era digital? Karena era digital ditandai dengan kecepatan, bukan ketepatan. Informasi yang salah dapat menyebar lebih cepat daripada klarifikasinya. Tanpa kemampuan berpikir kritis, masyarakat mudah terjebak pada manipulasi informasi yang dapat menimbulkan konflik sosial, kesalahpahaman, bahkan perpecahan.

Bagaimana (How) cara menerapkan berpikir logis dan kritis? Mahasiswa dapat memulainya dengan membiasakan diri memeriksa sumber informasi, membandingkan beberapa referensi, serta memisahkan fakta dan opini. Selain itu, penting untuk tidak mudah terprovokasi oleh judul sensasional dan selalu menggunakan logika sebelum menarik kesimpulan.


Penutup

Berpikir logis dan berpikir kritis bukan lagi sekadar kemampuan akademik, melainkan kebutuhan utama dalam era digital. Mahasiswa sebagai agen perubahan dituntut untuk mampu bersikap cerdas, selektif, dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi serta menyebarkan informasi. Dengan mengedepankan logika dan sikap kritis, masyarakat digital yang sehat dan beradab dapat terwujud.


Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas dari Drs.Widiyatmo Ekoputro, M.A. dosen pengampu mata kuliah Logic And Critical Thinking




Penulis :


NAMA: Ramdhani Hasan

NIM: 1152500111

MATA KULIAH: Logic And Critikal Thinking

KELAS: C

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama