Kepala SMAN 1 Turen Eny Retno Diwati menghampiri walimurid, saling sapa Salam.
MALANG | KEJORANEWS.COM: Pagi cerah di aula Srikandi SMAN 1 Turen, nuansa kaku berangsur cair saat forum bertajuk koordinasi Bersama Komite dan Perwakilan wali murid SMAN 1 Turen dihelat, Senin 28/4/2025.
Bincang duduk bersama, rekonsiliasi mempertemukan pengurus Komite Sekolah, manajemen SMAN 1 Turen, serta perwakilan wali murid kelas X.
Pertemuan digelar untuk menyelesaikan permasalah terkait berita dugaan pungutan liar (pungli) di media nasional yang menyeret nama besar SMAN 1 Turen.
Kepala SMAN 1 Turen, Hj. Eny Retno Diwati mengawali acara langsung dengan pernyataan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dari pihak manajemen. Ke depan, kami berkomitmen memperbaiki komunikasi dan membangun kembali kepercayaan semua pihak," ujar Hj. Eny.
Ketua Komite Sekolah, HM Sodiq, juga menyampaikan permintaan maaf. Ia menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk melakukan pungutan liar, melainkan penggalangan dana sukarela demi mendukung program-program sekolah.
"Kita tidak bermaksud memungut. Kita hanya menggalang partisipasi sukarela untuk kemajuan sekolah. Kami terbuka terhadap kritik dan saran demi kebaikan bersama," ungkapnya.
Perwakilan wali murid, Sayyid dan Rini Silvana, hadir menyampaikan aspirasi dan klarifikasi. Keduanya menegaskan bahwa kehadiran mereka bertujuan mencari kejelasan, bukan untuk mencari kesalahan pihak sekolah.
"Kami ingin memperjelas, bukan untuk mencari-cari kesalahan atau menuntut segalanya gratis. ," tutur Sayyid.
Sayyid juga mengatakan pentingnya pemahaman terhadap Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, yang menegaskan bahwa penggalangan dana harus bersifat sukarela.
Dalam hal sekolah ia mengapresiasi tata tertib SMAN 1 Turen yang dinilai mampu mendisiplinkan siswa dengan baik.
"Saya justru minta tata tertib tetap diberlakukan, karena sangat baik untuk membentuk karakter anak-anak," tambahnya.
Senada, Rini Silvana menegaskan kepercayaan wali murid terhadap kualitas SMAN 1 Turen.
"Kami memilih SMAN 1 Turen karena prestasinya, terutama dalam bidang akademik dan keagamaannya. Kami ingin anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik," ucap Rini.
Pada penghujung pertemuan, Sayyid bahkan menyatakan kesediaannya untuk mengoordinasikan pengumpulan dana secara sukarela dari para orang tua, tanpa paksaan, untuk mendukung kegiatan sekolah.
"Saya menyampaikan permintaan maaf, Bersalah atau tidak saya minta maaf ," ucap Sayyid mengakhiri paparan.
Mengukuhkan suasana damai, pengiriman komite Abah Dur menutup sesi diskusi dengan wejangan.
"Tidak ada jamu yang rasanya manis. Tapi hari ini kita memilih menjadikan semua ini berkah. Mari kita bangun kembali kepercayaan, saling memaafkan, dan berjuang untuk anak-anak kita."
Posting Komentar