Ekskavator Rusak, Sampah Berserakan dan Menggunung


Ekskavator Rusak, Sampah Berserakan dan Menggunung

NATUNA | KEJORANEWS.COM : Rusaknya ekskavator di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kabupaten Natuna di kawasan  Dusun Sebayar, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, menybabkan tumpukan sampah kiriman dari sejumlah wilayah di kota Ranai dan sekitarnya menggunung, bahkan berserakan hingga ke pinggir jalan. 


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Natuna, Ferizaldi saat dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan, mesin tersebut yang biasanya berfungsi  memindahkan tumpukan sampah ke lubang untuk ditimbun atau dibakar, saat ini tidak dapat bekerja secara maksimal.  


Mesin yang telah berusia 10 tahun lebih itu kata Ferizaldi membutuhkan perbaikan dan perawatan, namun karena keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan mesin, maka belum dapat diperbaiki. Pihak DLHK Kabupaten Natuna, saat ini hanya dapat menggunakan dengan terbatas saja.Perawatan alat tersebut setahunnya mencapai 100 juta rupiah, sementara anggaran perawatan sudah tidak lagi mencukupi.


" Alat kita ini (ekskavator)  sudah tua, fungsinya tidak maksimal, kerja 15 menit sudah mati, harus istirahat. Jadi kerjanya terpaksa pelan - pelan. Mesin sudah tua jadi perlu perawatan,  tapi kita terbatas anggaran makanya tidak bisa diperbaiki, jadi kita pergunakan semampunya,'' jelas Ferizaldi.


Karena kerusakan mesin tersebut, membuat pengalihan sampah ke lobang di TPA itu menjadi lamban, dan berakibat semakin menumpuknya sampah masyarakat yang tiap hari diangkut ke TPA itu oleh Truk Sampah. 


Terlebih lagi mengingat tumpukan sampah yang dibawa oleh kendaraan pengangkut sampah, baik oleh truk maupun gerobak sampah masyarakat, diletakkan secara sembarangan dipinggir jalan TPA, maka saat sampah lambat diproses di TPA, tumpukan sampah menjadi berantakan baik oleh angin maupun binatang seperti anjing.


 "Orang yang mengantar sampah kesana itu, seenaknya aja buang sampah di pinggir jalan aja. jadi kalau lambat kita evakuasi ke tengah, berserakanlah sampah itu oleh anjing atau burung," tambah Ferizaldi.


Menurut Ferizaldi, kejadian serupa sudah pernah terjadi pada sebelumnya, karena pintu masuk sudah tersumbat, sehingga sampah untuk sementara terpaksa diletakkan diluar. Kepada masyarakat yang mengangkut atau membuang sampah di kawasan Tempat Pembyangan Akhir Sebayar agar tidak meletakkan sampah secara sembarangan di pinggir jalan. 


Diimbau kepada masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan Tempat Pembuangan Akhir. Selain itu Ferizaldi juga berharap pemerintah pusat melalui kementerian Lingkungan Hidup dapat memberikan bantuan pengadaan alat ekskavator yang baru untuk pengangkutan sampah.


(Piston)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama