NATUNA I
KEJORANEWS.COM : Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menghadiri acara peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
1443 H/2022 M di Masjid Agung Natuna Gerbang Utaraku, Ranai, Senin malam
(28/02/2022).Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda-
Wakil Bupati Natuna
Rodhial Huda menjelaskan peristiwa Isra' Mi'raj merupakan peristiwa yang besar
bagi umat muslim karena melalui peristiwa inilah perintah Sholat 5 waktu
disampaikan oleh Allah SWT kepada baginda Rasullullah SAW.
"Bagi umat
Islam sholat merupakan tiang agama, tanpa sholat maka agama menjadi
runtuh," ucap Rodhial Huda.
Oleh karenanya,
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengajak para jamaah yang hadir untuk selalu
menjaga sholat.
"Marilah kita
selalu menjaga sholat, semoga apa yang kita lakukan didunia mendapatkan pahala
dan ganjaran yang baik pula di akhirat kelak," tutupnya.
Peringatan Isra'
Mi'raj ini juga berisi ceramah agama seputar perjalanan Isra' Mi'raj dari Drs.,
H Raja Sofyan, Penceramah yang berasal dari Tanjungpinang itu mengupas seputar
perjalanan Isra dan Miraj yang merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW
dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqso (Yerussalem) hingga Sidratul
Muntaha untuk mendapatkan perintah langsung dari Allah guna menunaikan
kewajiban shalat lima waktu.
"Peringatan
Isra' Mi'raj ini hendaknya tidak hanya sampai di sini. Namun yang lebih penting
agar selalu melaksanakan shalat lima waktu agar selama dunia akhirat,” pungkas
Raja Sofyan.
Selain itu, ia juga
menjelaskan, peristiwa Isra' Mi'raj tidak bisa dikaji dengan akal pikiran saja,
namun harus dengan keimanan.
"Oleh
karenanya, kita sebagai umat Islam yang beriman harusnya tetap memegang teguh
peristiwa ini sebagai pengingat diri betapa besarnya kuasa Allah SWT,"
ucapnya.
Raja Sofyan juga
memaparkan, Isra' Mi'raj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW suatu
malam sekian abad yang lalu.
Ada dua etape
perjalanan, yaitu etape horizontal dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaqsa
di Palestina. Etape kedua adalah etape vertikal dari Masjidilaqsa ke
sidratulmuntaha di langit ketujuh.
Raja Sofyan
menyebutkan peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW itu merupakan tonggak
sejarah penting dari rangkaian perjuangan Nabi dalam membangun masyarakat
berkeadaban dan berkeadilan bagi seluruh umat.
"Kewajiban
salat tidak hanya ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya ritual individual
semata, tetapi juga sebagai wahana transformasi sosial untuk mencegah
kemungkaran," jelas Raja Sofyan.
Terlihat hadir
dalam acara Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, Wakil Ketua DPRD
Natuna, Daeng Ganda Rahmatullah beserta anggota DPRD Natuna, Para Forkompinda,
para Asisten Pemerintahan Kabupaten Natuna, Kepala OPD Pemerintah Kabupaten
Natuna, Camat Bunguran Timur, Pimpinan
Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat.
(Piston)
Posting Komentar