BATAM I KEJORANEWS.COM : Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad
mengutarakan, dirinya menempatkan segala kegiatan terkait pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah hal yang penting.
Amsakar saat Semangati Alumni STIKOM Muhammadiyah Batam-
Pernyataan ini, Amsakar sampaikan sembari menyemangati alumni
STIKOM Muhammadiyah Batam pada Sidang
Senat Terbuka Wisuda ke-4 yang di gelar di Golden View Hotel, (27/3/ 2022).
"Pengembangan SDM adalah kunci mempercepat kemajuan satu
bangsa juga peradaban," kata Amsakar.
Muhammadiyah disebutkan, telah membuktikan diri lewat amal
usahanya di bidang pendidikan. Dalam berbagai kesempatan, Amsakar kerap
mengingatkan kembali perintah membaca (Iqra) dalam dalam ayat yang pertama kali
turun, Surah Al 'Alaq. Kemudian, Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang
yang berilmu seperti yang difirmankan pada Surah Al Mujadilah ayat 11.
Pentingnya pengembangan SDM, juga tercatat dalam sejarah lewat
kisah yang berlatar Perang Dunia II. Jepang yang saat itu kedua kotanya,
Hiroshima dan Nagasaki dibombardir oleh sekutu yang berujung Jepang kalah
perang, menempatkan pendidikan sebagai hal yang krusial.
"Kaisar Hirohito menanyakan berapa guru yang tersisa. Dan
dalam dasawarsa yang tak lama setelah itu, Jepang bangkit dan menjadi salah
satu negara industrial yang produknya mendunia," ujarnya.
Menurutnya, ilmu pengetahuan merupakan kunci sukses dunia dan
akhirat. Untuk itu, ia berpesan agar para wisudawan-wisudawati jangan berhenti
belajar. Jika memungkinkan, lanjut hingga jenjang yang lebih tinggi.
"Tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan kapasitas
diri, saya saja masih terus belajar. Minda harus terus diasah, jangan larut
pada rutinitas semata," ajak Amsakar.
Dengan latar belakang yang ditekuni alumni STIKOM Muhammadiyah,
sejatinya merupakan modal besar mengisi era digital. Amsakar bercerita perihal
satu buku yang ditulis seorang professor
di Stern School of Business New York University, Scott Galloway dengan judul
"The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google".
Buku ini menggambarkan tentang perubahan besar dari empat inovasi besar yang
kini mewarnai era modern tersebut.
"Yang saya ingin katakan bahwa teknologi informasi yang
kalian tekuni sudah tepat dengan eranya, tinggal momentumnya ditangkap,"
imbuh Amsakar.
Dengan mengasah kemampuan ini, Amsakar percaya alumni STIKOM
Muhammadiyah dan anak muda pada umumnya dapat berdikari. Tanpa bermental
pemakan gaji, aji mumpung, maupun mentalitas menerabas. "Mentalitas
semacam ini yang kita semua harus
koreksi, generasi milenial harus hadir dengan konsep yang baru, tinggalkan pola-pola
yang tidak baik," ajaknya.
Lanjutnya, dengan demikian milenial akan bersiap menghadapi era
bonus demografi pada Tahun 2030 mendatang. Saat itu penduduk Indonesia, 70
persennya diperkirakan berusia produktif. Kesiapan milenial juga diperlukan
guna menjemput Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Kepada kalian semua tentu kami titipkan harapan yang
besar. Generasi yang bersiap bersaing, hingga di kancah global,"
pungkasnya.
Kominfo

Posting Komentar