Warga Menduga Anggaran Bantuan BPNT di Desa Kecamatan RJU Dikorupsi Berjamaah


Warga Menduga Anggaran Bantuan BPNT di Desa Kecamatan RJU Dikorupsi Berjamaah

Kotak buah Pir yang akan diberikan pada warga.
MESUJI I KEJORANEWS.COM: Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun anggaran 2021 di Desa Sidang Bandar Anom, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji yang disalurkan melalui pendamping desa dan pendamping kecamatan,  diduga oleh warga penerima ada penyelewengan, atau dikorupsi, hal ini karena penyalurannya tidak lancar alias tersendat-sendat.

 

Seorang warga, Parmin ( bukan nama sebenarnya) menyampaikan bahwa Salah satu yang tersendat adalah BPNT bulan Oktober 2021, yang hingga saat ini 5 Februari 2022 belum tersalurkan ke warga.

“ Bantuan BPNT itu penyalurannya tidak tentu atau pasti, sudah empat bulan terhitung dari Oktober 2021 hingga detik ini bantuan belum kunjung ada, padahal warga sangat mengharapkan dan sangat membutuhkan. Lebih anehnya lagi, ATM Milim warga yang mendapat bantuan sudah dikumpulkan pada tanggal 1 Januari 2022 yang lalu, “ ucapnya.

 

“ Praduga saya, uang sudah dicairkan melalui panitia pendamping desa ini. Lucunya, beberapa hari kemudian barulah diberi kabar dari pendamping desa agar penerima bantuan tersebut mengambilnya, dan bantuan itu berupa 1 Kg buah Pir serta telur ayam 1 karpet berisi 30 butir telur ayam. Bantuan  yang seharusnya diterima warga dari Pemerintahan pusat berupa beras sebayak 10 Kg, telur ayam satu karpet serta 1 Kg buah Pir dan jikakalau dikalikan empat bulan seharusnya warga terima 40 Kg beras, 4 Kg buah Pir, 120 butir telur ayam atau 4 karpet serta bila dikalikan enam bulan berarti 60 Kg beras, 6 Kg buah Pir bahkan kalau telur seharusnya 180 butir atau setara 6 karpet berisikan telur,” jelas Parmin. Sabtu(5/2/2022).

 

Menurut Parmin, jika bantuan Sembako dari pemerintah  setiap bulan diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat(KPM) dengan jumlah Rp. 200.000 perbulan, bila  berbentuk uang yang masuk rekening penerima bantuan.

 

“ Ini  aneh mas, ada apa dan mengapa macam ini ya penyaluran bantuan itu mas, kami warga sangat kecewa?” kesalnya.

 

SN seorang warga lainnya menyampaikan dugaan bahwa, bantuan uang yang telah dicairkan tersebut telah dipergunakan untuk pribadi oknum yang bermain di bidang BPNT. Ia menilai ada dugaan  korupsi berjamaah.

 

“ Padahal masa pandemi Covid-19 masih marak di Indonesia khususnya di Kecamatan RJU, namun bantuan itu kami warga menduga ditilap oleh oknum pengurusnya. Padahal ekonomi kami warga morat -marit. Kami hanya berharap bantuan tersebut dapat sepenuhnya setiap bulan karena untuk menopang kesejahteraan kami," ujarnya.

 

Ketika awak media konfirmasi ke Solikin selaku suplayer pembelian barang melalui whatsApp ia meminta media ini menghubungi Akil dengan memberikan nomor kontaknya.

 “ Maaf pak yang lebih tahu, sudah semua atau tidak BPNT tersalurkan, coba tanya pak Akil “

Namun sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi dari Akil,  pesan singkat yang dikirim melalui WhatsApp hanya dibaca saja serta tidak dibalas dari pukul 15:15 Wib hingga sampai pukul 16:21 Wib.

 

Sementara koordinator terkait bantuan BPNT yakni pendamping kecamatan RJU bermana Wardiman ketika dihubungi tidak aktif dan pesan singkat WhatsApp hanya ceklis satu.

Sedangkan  Camat RJU Samijo A. Ma.Pd., yang dikonfirmasi, menjawab konfirmasi dengan meneruskan pesan dari Wardiman, yang menyatakan, “ Ijin pak pak camat, memang untuk pengiriman beras Kecamatan RJU belum selesai semua, info dari pihak penyedia dan lusa mulai pengiriman lagi ke RJU pak. “ 




(Team)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama