![]() |
Kepala Kabiro Kejoranews.com Lampung |
" Atas kejadian itu saya sangat prihatin dan sangat sedih atas tindakan oknum anggota Polsek berinisial RY tersebut. Dan saya berharap polisi dapat menindak oknum anggotanya tersebut. " ujar Yusri di rumahnya di Kabupaten Mesuji. Rabu (29/9/2021).
Yusri juga berharap agar pemerintah Pemerintah Republik Indonesia melalui lembaga- lembaganya dapat terutama penegak hukum dapat melindungi para jurnalis atau wartawan yang bekerja sebagai pemberi informasi ke masyarakat.
“Saya berharap, kejadian ini tidak terjadi lagi pada para wartawan di Indonesia. Dan kejadian ini harus menjadi perhatian serius Polri dan Dewan Pers, " ujar Yusri.
Sebelumnya di beritakan mediasultra.co id yang diterbitkan pada tanggal 29 September 2021 yang menyampaikan bahwa, seorang wartawan di Papua Barat bernama Zainal La Adala, mengalami nasib naas ketika dirinya sedang dalam perjalanan menggunakan transportasi KM Labobar milik Pelni, dari Manokwari, Papua Barat, menuju Nabire, Provinsi Papua. Zainal babak-belur dianiaya oleh oknum polisi yang bertugas di Polsek Bandara Rendani, Manokwari, berinisial RY yang sama menaiki kapal Pelni tersebut.
Berdasarkan kesaksian korban penganiayaan, Zainal La Adala, yang sehari-hari beraktivitas sebagai wartawan media online www.medianasional.id, kejadian bermula saat dirinya keluar dari dalam kamar penumpang kapal dan naik ke deck 7 untuk bersantai sambil merokok.
“Saat itu, sekitar pukul 01.00 WIT, dini hari, pada Selasa, 28 September 2021, saya keluar dan naik ke atas deck 7 untuk merokok. Setiba di deck 7 itu, di bagian atas kapal, saya bertemu pelaku bersama rekan-rekannya yang sedang memesan minuman keras (alkohol),” ungkap Zainal memulai ceritanya kepada sejumlah awak media di Pelabuhan Nabire.
Pelaku penganiayaan, sambung Zainal, memanggilnya mendekat untuk meminjam korek apinya. Pelaku bersama rekan-rekannya selanjutnya meminta Zainal duduk bersama mereka dan menawarkan segelas minuman keras. Untuk menghargai kenalan barunya itu, Zainal menerima tawaran minuman tersebut dan meminumnya.
“Setelah itu, mereka menawarkan lagi segelas miras merek Sopi. Tapi saya menolak. Saat itu pelaku bersama teman-temannya langsung bertanya ‘Anda Wartawan?’ Saya jawab ‘Iya’. Pelaku meminta ID Card saya dan memeriksanya, kemudian dia masukan ke kantongnya, dan tiba-tiba memukuli saya. Kawan-kawan pelaku juga ikut mengeroyok saya, dan saat itu saya bertanya ‘apa salah saya bang? tapi mereka tidak peduli. Akhirnya saya berpikir sudah akan mati dipukuli secara beringas dan membabi-buta oleh pelaku dan kawan-kawannya,” beber Zainal.
Untunglah ada petugas keamanan kapal yang datang dan langsung mengamankan pelaku dan korban.
Sejauh ini, korban Zainal La Adala telah membuat Laporan Polisi (LP) di SPKT Polres Nabire. Zainal juga sudah diambil keterangannya sebagai saksi korban.
Posting Komentar