KEJORANEWS.COM, CILACAP - Sejumalah masyarakat yang tergabung
dalam Persatuan Kontraktor Dan Masyarakat Peduli Cilacap geruduk kantor ULP
kabupaten Cilacap, Senin, 21 Juni 2021. Mereka
memepertanyakan tentang transparansi proses lelang kepada Unit Layanan Pengadaan
Kabupaten Cilacap.
Juru bicara Persatuan Kontraktor
Dan Masyarakat Peduli Cilacap Andre Danu Wijaya mengatakan, dririnya bersama
anggota lainya mempertanyakan transparansi proses pemenangan Tender yang
diselelnggarakan Oleh ULP melalui Website www. lpse.cilacapkab.go.id.
“kami mempertanyakan Terkait masalah
system pemenangan lelang, Transparansi di ulpnya, karena Bola ada di ULP, kami
menduga ada permainan dalam proses itu”, tadas Andre melaui sambungan telp.
Andre menegaskan, pihak ULP jangan tebang
pilih dalam menetapkan pemenang saat melaksanakan prosesi kompetisi.
“ini kompetosi jadi harus terbuka tetang proses pemenanganya,
jangan terkesan tebang pilih, seperti contoh, dalam proses ada syarat dukungan alat yang
seakan di ada-adakan”, tuturnya.
Menurut Andre, dirinya menduga
banyak permainan pemenangan lelang yang dibuat ULP kabupaten Cilacap. Andre mencontohkan,
pada salah satu paket, peserta dengan penawaran ke-1 dan ke-2 tidak diundang pada
saat klarif namun setelah itu langsung ditetapkan pemenang lainya.
“contohnya, ada salah satu paket,
poeserta dengan penawaran terendah 1 dan 2 tidak diundang klarif, namun yang
ditetapkan peserta no urut 5, ini ada apa?”, tanya Andre.
Andre menilai, dalam proses
lelang ada monopoli dari ULP kabupaten Cilacap, dan dirinya beserta anggota
laina akan mengumpulkan datan yang valid dan akan segera melaporkan kepada APH
terkait.
“hari ini kami mempertanyakan
tentang itu ke ULP dan BUPATI kabupaten Cialacap, dan nantinya kami akan
melaporkan ketimpangan ini ke aph, seperti Kejati, polda Jateng dan juga Kejagung”,
tegaasnya.
Andre meminta kepada pihak
terkait dalam proses lelang untuk lebih transaparan sehingga tidak terkesan ada
dugaan monopoli.
“sekali lagi pihak penyelenggara
lelang harus transparan dan adil, jangan ada kesan main apalagi monopoli, dan
hal ini kami akan membawa kerah hukum, dan kami meminta kepada apparat penegak
hukum untuk mengusu tuntas kasus ini, agar nantinya tidak ada permainan lagi
dalam proses lelang. Jangan sampai ini terjadi kembali, ada perusahaan yang
dapet lebih dari 3 paket dan ada juga yang tidak mendapat pekerjaan, kami
meminta perlindungan untuk pengusaha mikro”,pungkasnya.
Usai audiensi, Persatuan
Kontraktor Dan Masyarakat Peduli Cilacap akan segera melaporkan kasus tersebut
ke pihak APH kabupaten Cilacap, APH Jawa Tengah dan Kejagung. ( AO ).
Posting Komentar