Bersama DLH Natuna, Lanud RSA Tanam Mangrove


Bersama DLH Natuna, Lanud RSA Tanam Mangrove

Penanaman Mangrove-
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Dalam upaya mencegah terjadinya abrasi dan penyelamatan ekosistem lingkungan serta melestarikan pantai di wilayah Kabupaten Natuna, Lanud Raden Sadjad(RSA) melaksanakan penanaman pohon jenis mangrove (bakau)  sepanjang bibir pantai di kawasan  Lanud RSA. Kegiatan dilaksanakan bekerjasama dengan  Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Kabupaten Natuna.

Penanaman bibit pohon mangrove dipimpin langsung  oleh Komandan  RSA,  Kolonel Pnb Dedy I. S. Salam, S.Sos.,  di dampingi Ketua PIA Cab. 17/D.I Lanud RSA  Kadis DLH  Natuna dan Kadispers Lanud RSA serta diikuti seluruh anggota Lanud RSA.

Dalam sambutannya Danlanud RSA mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Natuna telah mensupport pelaksanaan kegiatan menanam mangrove untuk menahan abrasi pantai di lingkungan Pangkalan TNI AU Raden Sadjad.

“Pohon mangrove yang ditanam dijaga dan dirawat agar dapat bertumbuh besar sehingga bisa menahan terjangan ombak tidak meluap sampai  kejalan,” ucap Danlanud.

Dedy juga memerintahkan kepada anggota Lanud RSA untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan  mangrove yang sudah ditanam oleh masing-masing anggota sampai terbentuknya akar yang kuat.


Sementara itu, Kadis DLH Natuna Boy Wijanarko Varianto, SE, juga mengucapkan terimakasih kepada Danlanud RSA telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan penanaman mangrove dikawasan Lanud Raden Sadjad.

“Tujuan kami bersama Danlanud adalah guna  menjaga kelestarian di mangrove di kawasan pantai Lanud RSA  ini yang hampir abrasi,” ujar Boy.

Adapun tanaman mangrove atau bakau yang ditanam  sebanyak 230 buah batang dengan usia ditanam rata-rata 2-3 tahun ditanam.

Boy Wijanarko Varianto, SE, juga   menambahkan penanaman pbibit mangrove dilaksanakan setelah  berkoodinasi secara virtual dengan kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS)  perpanjang dari Kementerian PUPR Republik Indonesia.

Sementara itu Boy Wijanarko juga menyinggung beberapa wilayah yang terancam akan mengalami abrasi di kepulauan Natuna  seperti di Pulau Midai, Desa Cemaga dan termasuk komplek Lanud RSA , namun tidak dapat ditanami mangrove, maka harus segera dibuatkan penahan ombak.

“Mudah-mudahan hal yang telah kita sampaikan kepada BWSS dapat diteruskan ke tingkat pusat, agar sejumlah titik lokasi yang mengalami abrasi di daerah-daerah vital atau militer tentunya jangan sampai air laut masuk ke jalan maupun ke Lanud perumahan Lanud khususnya,” tambah Boy.


( Pjp)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama