Kunker, Wamendag RI Dengarkan Aspirasi Pelaku Usaha di Batam

Wamenag RI

BATAM I KEJORANEWS.COM :Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Wamendag RI), Jerry Sambuaga melakukan Kunjungan kerja (Kunker), gelar dialog dan mendengarkan aspirasi para pelaku usaha, khususnya para eksportir Batam, terkait kendala dan tantangan ekspor Batam.

 

Pada Kunker tersebut, Wamendag RI, Jerry Sambuaga mengatakan banyak potensi dan juga kesempatan yang bisa dikembangkan, salah satunya lewat hasil dari perjanjian dagang.

 

"Kami, Wakil Menteri Perdagangan, lebih banyak fokus pada perjanjian dagang dan juga dalam perjanjian kawasan. Dan baru-baru ini ada yang namanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang merupakan sebuah kerja sama perdagangan kawasan antara 16 negara di kawasan Asia Pasifik, di antaranya China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru dan 10 negara anggota ASEAN," katanya di Balairungsari BP Batam, Batam Centre - Batam, Senin malam (16/11).

 

Peserta Pertemuan Dengan Wamendag RI

Ia menambahkan, Batam sebagai salah satu pintu masuk memiliki potensi yang bisa dikembangkan. "Tentunya kami dari Kemendag siap untuk memfasilitasi hal tersebut. Hasilnya adalah bagaimana kita bisa membawa produk-produk yang ada di daerah untuk bisa diekspor," katanya lagi.

 

"Saya pikir bagus, kegiatan publik hearing tadi banyak yang disampaikan masukan dan juga tantangan yang ada di daerah dan juga beberapa hal yang harus di follow up oleh beberapa instansi, tidak hanya dari Kementerian Perdagangan, tapi melibatkan Kementerian Lembaga lainnya. Kami mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan para pelaku usaha dan kami akan mencoba memfollow up dan mencari solusinya," terangnya.

 

Berikutnya, Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto berkesempatan memaparkan kepada Wakil Menteri Perdagangan RI dan para pengusaha yang hadir. Ia mengungkapkan tugas BP Batam antara lain membangun daya saing dalam hal investasi dan industri melalui pemberian insentif, perjanjian perdagangan, dan pelayanan (bandara, pelabuhan, air, pemukiman, dan penyediaan lahan), serta penyediaan infrastruktur pendukung.

 

Dikatakannya, daya saing pada dasarnya dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk menjual dengan harga yang relatif lebih murah. "Untuk itu faktor insentif kemudahan, kecepatan, dan kemurahan dari proses ekonomi merupakan hal yang sangat menentukan," katanya.

 

Ia melanjutkan, faktor lainnya yang juga penting bagi daya saing adalah biaya produksi yang bersaing, antara lain yang ditentukan oleh harga bahan baku dan bahan penolong, produktivitas tenaga kerja, dan teknologi produksi. "Hal lain yang juga penting adalah biaya logistik yang terdiri dari biaya angkut, biaya bahan bakar, dan bahkan biaya air," ungkapnya.

 

Turut hadir dalam pertemuan, Pjs. Walikota Batam, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan Dan Investasi, Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal modal, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Himpunan Kawasan Industri Provinsi Kepri, dan HIPMI Kota Batam.

 

 

Humas BP Batam