Belajar Pada Kesuksesan Aisyah Sidogiri, Pengusaha Mukenah Dengan 15 Karyawan


Belajar Pada Kesuksesan Aisyah Sidogiri, Pengusaha Mukenah Dengan 15 Karyawan

JATIM I KEJORANEWS.COM: Tidak banyak orang yang yang bisa bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Apalagi yang punya usaha garment. Banyak yang semenatara menghentikan produksi bahkan hingga gulung tikar. Terutama pengusaha yang mempunyai karyawan. PHK menjadi solusi mengerikan yang harus ditempuh karena terus merugi.

Aisyah asal Sidogiri Kraton Pasuruan, menjadi salah seorang pengusaha yang mampu bertahan dalam kondisi ini. Bahkan dia selalu kualahan menerima banyak pesanan. Karyawannya yang berjumlah 15 orang juga tidak ada yang sepi garapan. Semua bekerja sesui tugas masing-masing.

Mukenah merupakan produk Aisyah. Dia desain sendiri motif untuk dibordir baru pengerjaan diserahkan pada karyawan. Untuk satu mukena dia berikan ongkos mulai dari Rp.9000, 19.000 hingga 60.000 sedangkan untuk tukang merapikan saja diongkosi Rp.1000 tergantung tingkat kesulitan juga. Semakin rumit semakin mahal, Selasa(17/11/2020).
Kepandaian membordir didapat Aisyah warisan dari sang Abah. Sejak lulus SD dia sudah bisa membordir. Hingga menikah dia terus bergelut dengan dunia bordir. Bedanya kini dia jadi pengusaha mukenah bordir. Warisan dari sang abah 

Mukenah produksinya laris berkat kualitas yang dijaga. Baik pemilihan kain maupun desain motif bordir. Nyaman dipakai untuk segala usia. Dari anak- anak  hingga dewasa mukena buatannya tersedia. Harga pun terbilang cukup ramah. Ada yang dibawah 100 ribu, ada pula yang di atas itu. Tergantung ukuran dan kerapatan motif. 

Tentang harga ini, Aisyah mengaku tidak membedakan. Baik yang beli satuan maupun   partai sama. Untuk dijual lagi atau konsumsi sendiri. Ramah di kantong. Konsumen yang ingin menjual lagi bisa melakukan negosiasi sendiri dengan Aisyah untuk memperoleh kesepakatan harga. 
Khusus mukenah stok, dia tetapkan harga pas. Tidak bisa ditawar. Mengingat itu sudah sangat murah dibanding harga pasar. 

Terus produksi, terus menawarkan dagangan. Lewat online maupun offline. Selain gerai di rumah, Aisyah juga rajin ikut bazaar. Ini yang membuat mukenah produksinya makin dikenal. Sehingga konsumen makin kenal.

(Anis Hidayantie)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama