Beberapa Ormas Berdebat Hebat Terkait Kabupaten Mesuji Krisis Kesehatan dan Ekonomi Gegara Anggaran Dilarikan Untuk Covid-19


Beberapa Ormas Berdebat Hebat Terkait Kabupaten Mesuji Krisis Kesehatan dan Ekonomi Gegara Anggaran Dilarikan Untuk Covid-19

Ferdi Akbar ketua GRIB Mesuji
MESUJI I KEJORANEWS.COM: Terkait informasi yang dikumpulkan dari empat Ormas Kabupaten Mesuji pemerintah daerah yang mennyatakan bahwa diduga anggaran pendapatan daerah krisis sehubungan terjadinya kerisis kesehatan dan juga ekonomi karena anggaran dilarikan untuk Covid-19.

Namun faktanya, tidak sesuai dengan pernyataan yang dikabarkan. Keempat organisasi masyarakat yang berada di Mesuji, merasa semua statment tersebut dengan dikatakannya, semua anggaran di alokasikan untuk Covid-19, kurang pas, dan sehubungan adanya keluar kontek pemikiran tersebut ketika kegiatan yang semestinya, mengarah pada kebijakkan mereview, ke efisiensi, efektif dengan kebijakkan dimasa pandemi Covid-19.

Seperti yang di lemparkan pendapat tegas, oleh ketua GRIB(Gerakkan Rakyat Indonesia Baru) Mesuji, Ferdi Akbar dalam acara temu wicara keempat Ormas, yang digelarnya dengan ketiga organisasi yaitu, Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia(Pekat IB), Posko Perjuangan Rakyat(Pospera), Forum Pemuda Muda Mudi Mesuji(FM3), Senin (9/11/2020) di Desa Simpang Mesuji, di sekertariat DPC GRIB.

Ferdi Akbar menjelaskan, tidak logis dan perlu dipikirkan dengan kebijakan kepemimpinan, jika memang semua anggaran pendapatan daerah(APBD) banyak dialokasikan untuk Covid-19.

"Lantas, kebijakkan apa, ketika bimtek dilakukan, dengan dikabarkan memakai anggaran dana desa, dan tempatnyapun diluar Kabupaten Mesuji, dengan tema" pengawasan hukum dan produk hukum desa," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya memaparkan, kalau disonding, dengan rumusan, logika dan fakta yang ada, kegiatan tersebut tidak begitu urgenezing, apalagi saat seperti saat pandemi Covid-19.

"Kalau setiap kegiatan, berpikir ke padat karya dan efisiensi, mungkin berpikirnya, ngapain kegiatan keluar daerah, apalagi masuki zona merah, jemudian bicara efektifitas, pastikah, dengan gelar kegiatan tersebut, dapat efektif terserap manfaatnya, intinya, semua kebijakkan perlu banyak di pertimbangkan, mana yang lebih penting," jelasnya.

Pemikiran yang sama, Agusmanto Ketua PAC.POSPERA, berpendapat sepakat, atas pemikiran Bung Ferdi Akbar selaku Ketua GRIB.

"Sepakat, jempol dua jari, bila perlu saya teriakan diatas gunung, yang mana intinya  pemimpin harus berpikir bijak, pentingkan kepentingan orang banyak, bukan orang atau golongan," pungkas Agusmanto, Senin(9/11/2020).

Keempat organisasi dalam temu wicaranya yang di motori ormas GRIB Mesuji, berharap seorang pemimpin yang bijaksana mendengarkan suara hati dan bukan suara penglihatan. Temu wicara yang diakhiri yel yelan menandai mereka kompak menyuarakan suara rakyat, suara masyarakat.

(yusri)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama