Sempat Adu Argumen, Coast Guard China Akhirnya Tinggalkan ZEEI Laut Natuna Utara


Sempat Adu Argumen, Coast Guard China Akhirnya Tinggalkan ZEEI Laut Natuna Utara

Kapal Coastguard China -
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Kapal Coast Guard china yang terpantau melakukan aktivitas patroli dalam rangka operasi di perairan Zona Ekonomi Eklusif Indonesia (ZEEI) yang berada di Laut Natuna Utara, sejak Sabtu 12 September lalu, Senin (14/9/2020) sekitar pukul 11.30 WIB  dipastikan telah meninggalkan ZEEI.

“ Tadi dari KN. Pulau Nipah memastikan bahwa Coast guard China itu sudah bertolak dari ZEEI, tepat pukul, 11.30 WIB,” jelas   Kabag Humas Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/9/2020).

Pada saat pertama kali terpantau di ZEEI Coast guard Cina itu telah dingatkan oleh pihak Bakamla yang tengah berpatroli di kawasan tersebut dengan menggunakan KN. Pulau Nipah, bahwa mereka telah melanggar batas wilayah, namun pihak Cina bersikeras bahwa itu termasuk wilayahnya. 

“ Ya gitulah, sempat ramai juga, adu argumen , mereka bersikerasi itu kawasan mereka, tapi kita pertegas, kita berdasarkan Unclose bahwa ini adalah wilayah kita berdasarkan hukum Internasional,” tambah Wisnu.

Adu argumen antar kedua Coast Guard itu terjadi melalui komunikasi radio antar kedua kapal. Coast Guard Indonesia mengawal bertolaknya kapal Coast guard China hingga benar – benar meninggalkan ZEEI.

Sementara itu , Bakamla tetap menempatkan kapal nya dalam operasi Pengamanan laut Natuna, guna mengawasi dan menjaga Laut Natuna Utara , secara bergantian. 

Keberadaan Coast Guard china ini bukanlah yang pertama terjadi memsuki Zona Ekonomi Eklusif Indonesia, namun sejauh ini berhasil diusir oleh pihak Indonesia.

Keberadaan kapal Coast Guard China ini juga sempat mengundang kekhawatiran Nelayan Natuna yang biasa melakukan aktivitas menangkap ikan hingga mendekati Laut Natuna Utara.  

Namun pihak Bakamla dan TNI AL memastikan bahwa nelayan Indonesia, terutama Natuna dapat melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan aman.

Karena selain  Bakamla, dan TNI AL , perairan Natuna Utara juga mendapat pengawasan dari  pihak Pengawas Sumber Daya Kelautan perikanan (PSDKP ) kementrian Kelautan Perikanan, dimana ketiganya secara bersinergi melakukan pengamanan sesuai tupoksi masing – masing , dimana semua ini juga bertujuan untuk  memberikan rasa aman dan nyaman bagi nelayan Indonesia dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan.

( Pur)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama