Saat Hujan Batam Banjir, Membangun Batam Perlu Perencanaan yang Matang


Saat Hujan Batam Banjir, Membangun Batam Perlu Perencanaan yang Matang

Banjir di Perumahan Warga -
BATAM I KEJORANEWS.COM : Inilah kisah sedih bagi masyarakat yang tinggal di Kota Batam, terutama daerah pinggiran. Setiap kali hujan turun, selalu terjadi banjir yang merendam kendaraan dan rumah. Bukan hanya di situ yang terjadi banjir, jalan-jalan akses besar pun selalu terjadi genangan air dan mengganggu lalu lintas.

Masyarakat pun sudah sering mengeluhkan dan mengadukan keadaan tersebut kepada para wakil rakyat mereka di dewan Kota Batam, bahkan kepada Walikota Batam. Namun sejauh ini tidak ada tindakan nyata bagaimana mengatasi terjadinya banjir setiap kali turun hujan. Bahkan dengan entengnya suatu ketika mereka menjawab bahwa itu bukan banjir tapi genangan air saja, kalau hujan.sudah redah 2-3 jam air akan surut sendiri.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium LSM Kelompok Diskusi Anti 86 (Kodat86), Ta'in Komari memberikan penilaian yang disampaikan kepada awak media. 

" Kami juga gak ngerti bagaimana perencanaan pembangunan Kota Batam belakangan ini, yang kita lihat ya setiap turun hujan selalu terjadi banjir. Kondisi sekarang ini belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan simpang 4 Nagoya yang gak pernah banjir, sekarang banjir. Begitu juga titik lainnya. " tambahnya.

Menurut Cak Ta'in, panggilan akrab mantan dosen Unrika Batam itu, mungkin kondisi ini disebabkan pembangunan, terutama pelebaran jalan, yang tidak mempertimbangkan aspek lainnya. " arti nya perencanaan jangka panjangnya mungkin gak punya. pembangunan dilaksanakan parsial setiap tahun, " jelas Cak Ta'in.

Lebih lanjut Cak Ta'in menjelaskan, mungkin saat pembangunan pelebaran jalan tidak dihitung debit air dengan intensitas tertentu yang dapat ditampung parit yang ada. Selain itu wilayah Batam yang berbukit-bukit tentu memerlukan perencanaan pembangunan yang matang dan harus berpikir jangka panjang. 

"Elevasi dan kontur lahan perlu diperhatikan, serta tahu persis kemana arah air hujan dibuang ke muara secara cepat," paparnya.

Cak Ta'in menambahkan, ketika jalan belum dibangun seharusnya sisi kanan -kiri jalan ada tanah terbuka yang merupakan daerah resapan air sehingga ketika terjadi hujan, air tidak masuk ke parit semua.

Menurut cak Tain, masalah tersebut akan menjadi pekerjaan berat bagi siapapun yang akan memimpin Kota Batam ke depan, sebab dengan kondisi sekarang ini diperlukan perencanaan ulang secara komprehensif untuk kepentingan jangka panjang. 

" Di Kota Batam ini kita tak boleh berpikir sepotong-sepotong, mesti kompleks dan berorientasi jangka panjang, " kata Cak Ta'in mengakhiri.

Rdk

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama