Sekda Batam, 4 Bulan Terakhir PAD Terjun Payung


Sekda Batam, 4 Bulan Terakhir PAD Terjun Payung

Sekdako Batam
BATAM I KEJORANEWS.COM: Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam, terjun bebas di saat pandemi Covid-19. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berupaya dengan cara memaksimalkan potensi yang ada. Jum'at, (03/07/2020) 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menginstruksikan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Batam untuk tidak berdiam diri. Di sisa enam bulan ke depan, semua potensi yang ada harus dimaksimalkan.

"Empat bulan terakhir ini, kita risau karena PAD Batam terjun payung," ujarnya di kantor Wali Kota Batam, Batam Centre - Batam.

Lanjutnya, dari semua sektor pajak daerah yang ada di Batam, hanya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang normal, selebihnya terdampak oleh pandemi Covid-19.

"Apalagi hotel, restoran, hiburan. Paling tinggi (yang sudah terkumpul) hanya 25 persen, sementara sektor tersebut, merupakan sumber pajak kita yang besar. Ini merisaukan kita semua. Jadi, perlu upaya kita semua untuk memaksimalkan ini," ungkapnya

Untuk itu, pihaknya melalui BP2RD Kota Batam langsung turun ke lapangan membuka layanan di perumahan. Hal itu dilakukan guna memberikan kemudahan bagi masyarakat atau wajib pajak untuk membayar PBB-P2.

Selanjutnya, Kepala BP2RD Kota Batam, Raja Azmansyah mengatakan dengan adanya layanan di perumahan-perumahan tersebut tidak hanya memudahkan wajib pajak. Tapi juga dapat mendongkrak pendapatan daerah, sehingga pembangunan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan.

"Saat ini kita sudah kerja sama dengan perumahan Marcelia, perkiraan dua hari tapi tergantung animo masyarakat. Setelah itu nanti juga akan gerak ke perumahan lainnya yang berminat," katanya.

Untuk diketahui, capaian PBB P2 Kota Batam sampai Juni 2020 tercatat Rp 34.237.021.609 atau baru sekitar 16.62 persen dari target sebesar Rp 206.000.000.000 rendahnya capaian PBB-P2 Kota Batam semester pertama tersebut tidak lepas dampak dari Covid-19.


Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama