Laut Natuna Memanas, Pangkoarmada I Tempatkan 4 Kapal Jaga Perairan


Laut Natuna Memanas, Pangkoarmada I Tempatkan 4 Kapal Jaga Perairan

Pangkoarmada I saat Beri Keterangan Pers-
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Menyikapi konflik yang terjadi antara China dan Amerika Serikat di Laut Natuna Utara, Pemerintah Republik Indonesia, meningkatkan pengamanan di perairan Indonesia tepatnya di Laut Natuna Utara, dengan menempatkan 4 KRI dari jenis Fregard dan Korvet (kapal anti kapal selam).

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, TNI AL, Laksda. TNI. Ahmadi Heri Purwono, dalam keterangan persnya saat kunjungan kerja ke Natuna, menyampaikan bahwa sebagai negara yang wilayahnya  berada di kawasan konflik, sudah sewajarnya pemerintah Indonesia mengambil langkah mengamankan wilayah perairan Natuna Utara.

“Kita tempatkan 4 KRI,2 jenis fregat dan 2 jenis korvet, adapun tugas mereka adalah melakukan penegakan kedaulatan hukum. Masih banyak kapal – kapal asing yang masuk ke wilayah kedaulatan kita,” ujar Pangkoarmada I,Laksda TNI. Ahmad Heri Purwono, di Faslabuh Selat Lampa, Natuna, Kamis (18/6/2020) petang.

Selain itu, keberadaan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di laut Natuna utara ini juga mengantisipasi dari dampak konflik di Laut Natuna utara, karena tidak menutup kemungkinan Natuna akan menjadi daerah persembunyian atau pendaratan oleh negara yang saat ini sedang ramai di Laut Natuna Utara.

“Kita punya hak kedaulatan dan hak berdaulat,kita harus mempertahankan wilayah kita jangan sampai diganggu negara asing,” tambahnya.

Situasi di Laut China Selatan saat ini semakin memanas. Ketegangan meningkat usai militer Amerika Serikat mengerahkan kapal-kapal perang mereka ke wilayah tersebut. 

Yang terbaru, Angkatan Laut dan Udara China memukul mundur USS Barry milik Amerika. Kapal perusak nuklir itu dikejar karena secara sengaja menerobos masuk ke wilayah teritorial China di sekitar perairan Pulau Xisha.

Militer China menyebut perbuatan Amerika Serikat itu sengaja dilakukan untuk memprovokasi.

Kondisi ini juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan tradisional di Natuna, yakni berkurangnya daerah tangkapan ikan karrna takut akan konflik yang terjadi dibagian utara. Namun Pangkoarmada I minta kepada nelayan untuk tetap dapat beraktivitas seperti biasa.

“Jangan takut untuk melakukan penangkapan ikan, kami dari TNI AL akan tertap mengawal kapal nelayan Indonesia saat mengkap ikan di laut” tutup  Pangkoarmada I,Laksda TNI. Ahmad Heri Purwono.

( Pur)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama