Kadis Budpar Batam: Pariwisata Tanpa Kebudayaan Terasa Hampa


Kadis Budpar Batam: Pariwisata Tanpa Kebudayaan Terasa Hampa

Batam Culture Performance (Tari Sikapur Sirih/pic by Dibudpar Batam)
BATAM I KEJORANEWS.COM : Kepala Dinas Budaya dan Parawisata (Kadis Budpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) terus meningkat dari tahun ke tahun sebaliknya Wisatawan domestik mengalami penurunan. Sabtu, (31/08/2019)

"Kunjungan wisatawan di Batam - Kepulauan Riau (Kepri), adanya kenaikan harga transportasi penerbangan sangat berdampak/berpengaruh pada wisatawan lokal, bukan hanya pada kunjungan tapi juga buah tangan/oleh-oleh (makanan, souvenir dll, daerah tempatan)," terangnya.

Namun, ia yakin bahwa  pemerintah memperhatikan permasalahan tersebut, karena industri transportasi sangat dibutuhkan dalam keparawisataan, dan Batam juga merupakan kota pertemuan.

"Kunjungan Wisman didominasi oleh negara Singapura, China, Malaysia, India, Filiphiina, Vietnam, Korea di Kepri, meningkatnya kunjungan Wsisaman karena ekonomi di negaranya membaik, alat transportasi murah dan apa yang dibutuhkan di Batam - Kepri tersedia," katanya.

Kadis Budpar Batam Usai Mengikuti Permainan di Ti Punch Harris Resort Barelang Batam
Hal tersebut, disampaikan usai menghadiri Corporate gathering, serta menyaksikan hiburan fire juggling, fire wool dan mengikuti salah satu permainan di Ti Punch Bar Harris Resort Barelang Batam (30/8), Sagulung - Batam.

Lanjut, Ardi mengatakan keparawisataan terdapat Attraction, Amenities, dan Access (3A). Hotel merupakan salah satu saran pendukungnya, konsep seperti ini baik sekali memadukan antara Amenities yang baru, kemudian dengan membuat Attraction,

"Harris luar biasa tidak henti-hentinya mereka melaksanakan kegiatan bersifat atraksi dan membenahi amenitas mereka. Melalui kegiatan ini sangat baik sekali dengan terus hidup, dimana dengan terdapatnya even-even, Batam bahwasanya menjadi kota atraksi dan berdaya saing," pujinya.

Selain 3A, Ia melanjutkan Pemerintah dengan DPRD sudah punya Peraturan daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan Melayu, artinya kebudayaan melayu perlu di lestarikan dan dikembangkan.

Untuk itu, Walikota Batam sudah membuat tiga (3) surat edaran, mencakup makanan, pakaian, bangunan, bahasa dan lainnya, penerapan salah satunya di Hotel dengan terdapatnya menu Soup lendot, Roti kirai, Laksa, Asam pedas  dengan takaran dan resep.

"Sapta pesona, kenangan baju melayu/baju kurung dengan potongan tersendiri, secara serius akan kita lakukan. dimana parawisata tanpa kebudayaan terasa kering," Tutup Kadis Budpar Kota Batam.




Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama